Mahasiswa UNU Blitar Gelar Talkshow Bahas Peran Santri untuk Negeri
Selasa, 2 November 2021 | 08:00 WIB

Talkshow ‘Peran Santri dalam Merejuvenasi Negeri’ oleh Forum Mahasiswa Bidikmisi UNU Blitar. (Foto: NOJ/ Ika Nur Fitriani)
Ika Nur Fitriani
Kontributor
Blitar, NU Online Jatim
Forum Mahasiswa Bidikmisi (Formadiksi) Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar menggelar talkshow dan istighotsah. Kegiatan ini dipusatkan di Gedung Graha NU, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Ahad (31/10) dengan tajuk ‘Peran Santri dalam Merejuvenasi Negeri’.
Ketua pelaksana, Pria Irvani menyampaikan, bahwa tema tersebut mengambil kata merejuvenasi yang merupakan istilah dalam marketing. Artinya ialah proses melahirkan kembali suatu produk sehingga dapat mengubah citra, persepsi dan penilaian yang jauh lebih positif.
“Dengan demikian, diharapkan peran santri untuk melakukan perubahan agar menjadi lebih baik lagi. Serta dapat mengubah persepsi masyarakat terhadap santri menjadi lebih baik,” ujarnya.
Hal tersebut karena saat ini perspektif masyarakat yang disebut santri adalah mereka yang menuntut ilmu di pondok pesantren. Namun, menurut HM Abdul Rouf, Pengasuh Pondok Pesantren Hidayatullah Blitar menyebut, santri adalah mereka yang mengamalkan nilai-nilai yang diajarkan di pesantren, seperti mengajarkan nilai-nilai kejujuran dan amanah.
“Itu artinya, santri tidak hanya yang belajar di pesantren, tetapi juga masyarakat NU yang mengikuti perintah para kiai,” jelasnya saat jadi pemateri.
Ia juga menuturkan, yang dikatakan santri milenial diibaratkan kepada santri yang berhati ka'bah atau lemah lembut dan berotak eropa atau punya pemikiran luas. Tentunya, dengan tetap menjaga tradisi leluhur dan budaya pesantren, seperti kitab kuning.
“Selain itu, santri juga harus responsif dengan perkembangan zaman, tetapi juga menyeimbangkan antara tradisi tradisional, modern, dan kontemporer,” tambahnya.
Sementara pemateri lainnya Ahmad Izzudin, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama UNU Biltar menjelaskan, tugas santri saat ini adalah mengembalikan kejayaan Islam di masa lalu. Karena eksistensi santri ialah sebagai penjaga ilmu keislaman.
“Hal yang demikian perlu terus diingatkan kepada santri. Sebab, tabiat manusia adalah ingkar apabila tidak selalu diingatkan,” pungkasnya.
Diketahui, kegiatan ini diikuti oleh seluruh mahasiswa penerima bidik misi dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah yang ada di UNU Blitar.
Terpopuler
1
Innalillahi, Nyai Hj Djamilah Ibunda Ning Jazil Ploso Kediri Wafat
2
Profil Nyai Hj Djamilah Hamid Baidlowi, Ibunda Ning Jazil Ploso
3
Almarhumah Nyai Hj Djamilah Dimakamkan Esok Hari di Komplek Masjid Jami Lasem
4
Innalillahi, Gus Alamuddin Dimyati Rois Wafat Usai Kecelakaan di Tol Pemalang
5
Khutbah Jumat: 5 Golongan Manusia Dikhawatirkan Meninggal Su’ul Khatimah
6
Inilah 4 Perbedaan Ibadah Haji dan Umrah, Cek Penjelasannya
Terkini
Lihat Semua