• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Kediri Raya

Mahasiswa UNU Blitar Gelar Talkshow Bahas Peran Santri untuk Negeri

Mahasiswa UNU Blitar Gelar Talkshow Bahas Peran Santri untuk Negeri
Talkshow ‘Peran Santri dalam Merejuvenasi Negeri’ oleh Forum Mahasiswa Bidikmisi UNU Blitar. (Foto: NOJ/ Ika Nur Fitriani)
Talkshow ‘Peran Santri dalam Merejuvenasi Negeri’ oleh Forum Mahasiswa Bidikmisi UNU Blitar. (Foto: NOJ/ Ika Nur Fitriani)

Blitar, NU Online Jatim

Forum Mahasiswa Bidikmisi (Formadiksi) Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar menggelar talkshow dan istighotsah. Kegiatan ini dipusatkan di Gedung Graha NU, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Ahad (31/10) dengan tajuk ‘Peran Santri dalam Merejuvenasi Negeri’.

 

Ketua pelaksana, Pria Irvani menyampaikan, bahwa tema tersebut mengambil kata merejuvenasi yang merupakan istilah dalam marketing. Artinya ialah proses melahirkan kembali suatu produk sehingga dapat mengubah citra, persepsi dan penilaian yang jauh lebih positif.

 

“Dengan demikian, diharapkan peran santri untuk melakukan perubahan agar menjadi lebih baik lagi. Serta dapat mengubah persepsi masyarakat terhadap santri menjadi lebih baik,” ujarnya.

 

Hal tersebut karena saat ini perspektif masyarakat yang disebut santri adalah mereka yang menuntut ilmu di pondok pesantren. Namun, menurut HM Abdul Rouf, Pengasuh Pondok Pesantren Hidayatullah Blitar menyebut, santri adalah mereka yang mengamalkan nilai-nilai yang diajarkan di pesantren, seperti mengajarkan nilai-nilai kejujuran dan amanah.

 

“Itu artinya, santri tidak hanya yang belajar di pesantren, tetapi juga masyarakat NU yang mengikuti perintah para kiai,” jelasnya saat jadi pemateri.

 

Ia juga menuturkan, yang dikatakan santri milenial diibaratkan kepada santri yang berhati ka'bah atau lemah lembut dan berotak eropa atau punya pemikiran luas. Tentunya, dengan tetap menjaga tradisi leluhur dan budaya pesantren, seperti kitab kuning.

 

“Selain itu, santri juga harus responsif dengan perkembangan zaman, tetapi juga menyeimbangkan antara tradisi tradisional, modern, dan kontemporer,” tambahnya.

 

Sementara pemateri lainnya Ahmad Izzudin, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama UNU Biltar menjelaskan, tugas santri saat ini adalah mengembalikan kejayaan Islam di masa lalu. Karena eksistensi santri ialah sebagai penjaga ilmu keislaman.

 

“Hal yang demikian perlu terus diingatkan kepada santri. Sebab, tabiat manusia adalah ingkar apabila tidak selalu diingatkan,” pungkasnya.

 

 

Diketahui, kegiatan ini diikuti oleh seluruh mahasiswa penerima bidik misi dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah yang ada di UNU Blitar.


Kediri Raya Terbaru