• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Keislaman

2 Kenikmatan Akhirat Dambaan Abu Yazid Al-Busthami

2 Kenikmatan Akhirat Dambaan Abu Yazid Al-Busthami
Akhirat adalah tempat terakhir dalam perjalanan manusia untuk mendapatkan nikmat ataukah adzab (Foto:NOJ/nuonline)
Akhirat adalah tempat terakhir dalam perjalanan manusia untuk mendapatkan nikmat ataukah adzab (Foto:NOJ/nuonline)

Oleh: Hosiyanto Ilyas


Kenikmatan yang dianugerahkan oleh Allah kepada hambanya tidak terhitung jumlahnya. Akan tetapi menurut Syekh Abu Yazid al-Busthami ada dua kenikmatan di dunia dan di akhirat yang paling nikmat dan paling didambakan. Dua kenikmatan yang di dambakan oleh Syekh Abu Yazid al-Busthami berbeda dengan yang di dambakan oleh manusia pada umumnya. Untuk lebih jelasnya mari kita simak penjelasannya. 


Syekh Husain bin Nasir Ibnu Khamis dalam karyanya Munaqib al-Abrar wa Mahasini al-Ahyar fi Tabaqat as-Sufiyyah, mengutip ungkapan Syekh Abu Yazid al-Busthami terkait dua kenikmatan yang paling nikmat baik di dunia maupun di akhirat. Adapun kutipannya sebagai berikut:


نظرتُ فإِذا النَّاسُ في الدُّنيا متلذذون بالنكاح والطعام والشراب، وفي الآخرة بالمنكوح والملذوذ، فجعلت لذتي في الدُّنيا ذكر الله، وفي الآخرةِ النَّظر إلى الله


Artinya: Aku memandang manusia di dunia, mereka menikmati pernikahan, makanan dan minuman, dan di akhirat mereka menikmati pernikahan dan kesenangan, maka kujadikan kesenanganku di dunia adalah mengingat Allah, dan di akhirat adalah memandang Allah (Ibnu Khamis, Manakib al-Abrar wa Mahasini al-Ahyar fi Tabaqat as-Sufiyyah  [Abu Dhabi, Dar Al- Baroudi:2006] Juz 1, halaman 204).


Berangkat dari ungkapan Syekh Abu Yazid al-Busthami di atas, kita dapat mengetahui bahwa nikmat yang paling di dambakan oleh manusia selama hidup di dunia, adalah kenikmatan hubungan seksual dalam ikatan pernikahan, dan beragam kenikmatan aneka ragam makanan dan minuman.


Sedangkan kenikmatan di akhirat yaitu, hubungan seksual pernikahan, baik dengan istri yang sama-sama masuk surga, atau dengan bidadari-bidadari yang telah di siapkan oleh Allah di surga. Dan juga kenikmatan fasilitas kemewahan yang ada di surga. Itulah prioritas kenikmatan yang di dambakan oleh kebanyakan manusia pada umumnya. 


Menurut penuturan Syekh Abu Yazid Al-Busthami nikmat yang paling ia dambakan di dunia ini, adalah kenikmatan interaksi dengan Allah melalui berzikir. Ketika memperbanyak mengingat Allah melalui zikir, kenikmatan yang berupa materi dunia akan hilang dari hayalannya. Ia selalu fokus berzikir dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah.


Dan kenikmatan di akhirat yang paling di dambakan oleh Syekh Abu Yazid al-Busthami adalah kenikmatan melihat Allah, karena nikmat yang paling agung ketika berada di surga, yaitu, ketika melihat Allah. Adapun Kenikmatan fasilitas yang ada di surga tidak akan mengalahkan kenikmatan ketika melihat Allah.


Kenikmatan melihat Allah di surga tergantung derajat atau kedekatan seorang hamba dengan Allah, ada yang melihat Allah satu tahun sekali, atau satu bulan sekali, dan ada yang melihat Allah setiap hari. Oleh karena itu, tingkatkan ibadah kita supaya kita kelak di akhirat bisa melihat Allah setiap hari. Wallahu a'lam bissawab.


Keislaman Terbaru