Oleh: HosiyantoĀ Ilyas
Kenikmatan yang dianugerahkan oleh Allah kepada hambanya tidak terhitung jumlahnya. Akan tetapi menurut Syekh Abu YazidĀ al-Busthami ada dua kenikmatan di dunia dan di akhirat yang paling nikmat dan paling didambakan. Dua kenikmatan yang di dambakan oleh Syekh Abu YazidĀ al-Busthami berbeda dengan yang di dambakan oleh manusia pada umumnya. Untuk lebih jelasnya mari kita simak penjelasannya.Ā
Syekh Husain bin Nasir Ibnu Khamis dalam karyanya MunaqibĀ al-Abrar wa MahasiniĀ al-AhyarĀ fi TabaqatĀ as-Sufiyyah, mengutip ungkapan Syekh Abu YazidĀ al-Busthami terkait dua kenikmatan yang paling nikmat baik di dunia maupun di akhirat. Adapun kutipannya sebagai berikut:
ŁŲøŲ±ŲŖŁ ŁŲ„ŁŲ°Ų§ Ų§ŁŁŁŁŲ§Ų³Ł ŁŁ Ų§ŁŲÆŁŁŁŁŲ§ Ł
ŲŖŁŲ°Ų°ŁŁ ŲØŲ§ŁŁŁŲ§Ų ŁŲ§ŁŲ·Ų¹Ų§Ł
ŁŲ§ŁŲ“Ų±Ų§ŲØŲ ŁŁŁ Ų§ŁŲ¢Ų®Ų±Ų© ŲØŲ§ŁŁ
ŁŁŁŲ ŁŲ§ŁŁ
ŁŲ°ŁŲ°Ų ŁŲ¬Ų¹ŁŲŖ ŁŲ°ŲŖŁ ŁŁ Ų§ŁŲÆŁŁŁŁŲ§ Ų°ŁŲ± Ų§ŁŁŁŲ ŁŁŁ Ų§ŁŲ¢Ų®Ų±Ų©Ł Ų§ŁŁŁŁŲøŲ± Ų„ŁŁ Ų§ŁŁŁ
Baca Juga
3 Cara Bersyukur atas Nikmat Allah
Artinya: Aku memandang manusia di dunia, mereka menikmati pernikahan, makanan dan minuman, dan di akhirat mereka menikmati pernikahan dan kesenangan, maka kujadikan kesenanganku di dunia adalah mengingat Allah, dan di akhirat adalah memandang AllahĀ (Ibnu Khamis, ManakibĀ al-Abrar wa MahasiniĀ al-AhyarĀ fi TabaqatĀ as-Sufiyyah Ā [Abu Dhabi, Dar Al- Baroudi:2006] Juz 1, halaman 204).
Berangkat dari ungkapan Syekh Abu YazidĀ al-Busthami di atas, kita dapat mengetahui bahwa nikmat yang paling di dambakan oleh manusia selama hidup di dunia, adalah kenikmatan hubungan seksual dalam ikatan pernikahan, dan beragam kenikmatan aneka ragam makanan dan minuman.
Sedangkan kenikmatan di akhirat yaitu, hubungan seksual pernikahan, baik dengan istri yang sama-sama masuk surga, atau dengan bidadari-bidadari yang telah di siapkan oleh Allah di surga. Dan juga kenikmatan fasilitas kemewahan yang ada di surga. Itulah prioritas kenikmatan yang di dambakan oleh kebanyakan manusia pada umumnya.Ā
Menurut penuturan Syekh Abu Yazid Al-Busthami nikmat yang paling ia dambakan di dunia ini, adalah kenikmatan interaksi dengan Allah melalui berzikir. Ketika memperbanyak mengingat Allah melalui zikir, kenikmatan yang berupa materi dunia akan hilang dari hayalannya. Ia selalu fokus berzikir dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah.
Dan kenikmatan di akhirat yang paling di dambakan oleh Syekh Abu YazidĀ al-Busthami adalah kenikmatan melihat Allah, karena nikmat yang paling agung ketika berada di surga, yaitu, ketika melihat Allah. Adapun Kenikmatan fasilitas yang ada di surga tidak akan mengalahkan kenikmatan ketika melihat Allah.
Kenikmatan melihat Allah di surga tergantung derajat atau kedekatan seorang hamba dengan Allah, ada yang melihat Allah satu tahun sekali, atau satu bulan sekali, dan ada yang melihat Allah setiap hari. Oleh karena itu, tingkatkan ibadah kita supaya kita kelak di akhirat bisa melihat Allah setiap hari. WallahuĀ a'lamĀ bissawab.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menyambut Maulid dengan Meneladani Akhlak Nabi
2
PBNU Silaturahim dengan Muhammadiyah, Tegaskan Peran Strategis Kedua Organisasi bagi Bangsa
3
Komisi Fatwa MUI Jatim Jelaskan 5 Perbedaan Zakat dan Pajak
4
Pesan Gus Iqdam saat Ceramah di Lumajang
5
Demi Ketahanan Pangan, Ansor Jatim Serahkan 150 Ton Benih Padi di Malang
6
Unisma Gelar Pengajian Mbalah Aswaja di Pesantren Gus Baha
Terkini
Lihat Semua