• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Keislaman

4 Hal yang Dilakukan Rasulullah saat Turun Hujan

4 Hal yang Dilakukan Rasulullah saat Turun Hujan
Ada 4 hal yang dilakukan Rasulullah saat turun hujan. (Foto: NOJ/radarbandung.id)
Ada 4 hal yang dilakukan Rasulullah saat turun hujan. (Foto: NOJ/radarbandung.id)

Saat ini ada sebagian kawasan di Tanah Air yang sudah mendapatkan kurnia berupa hujan. Kabar tersebut tentu saja demikian melegakan di tengah kondisi kemarau di sebagian besar kawasan yang belum ada kabar kapan akan berakhir.


Namun demikian, ada beberapa hal yang hendaknya dilakukan ketika awan hitam, mendung dan hujan mulai melingkupi kawasan tempat kita tinggal. Hal tersebut juga sebagaimana dilakukan Rasulullah berdasarkan sejumlah keterangan hadits yang disarikan ulama.


Prinsipnya, bagaimana hujan dapat membawa rahmat dan berkah. Demikian pula yang layak diminta adalah jangan sampai air yang turun dari langit ternyata membawa bencana berupa rusaknya fasilitas umum dan kediaman, maupun banjir atau tanah longsor.


Dalam beberapa riwayat, setiap kali hendak terjadi hujan dan angin besar (puting beliung), Rasulullah SAW selalu membaca doa atau melakukan sesuatu. Apa saja yang dilakukan Rasulullah saat turun hujan? Imam Abu Bakr al-Thuthusyi al-Andalusi (450-520 H) merangkum riwayat-riwayat tersebut dalam kitabnya, Al-Du’a al-Ma’tsûr wa Âdâbuhu wa Mâ Yajibu ‘alâ al-Dâ’î Ityâ’nuhu wa Ijtinâbuhu.


1. Rasulullah Menyingkap Baju


Imam Abu Bakr al-Thurthusyi mencatat sebagai berikut: 


   وروي مسلم في صحيحه، وأبو داود عن أنس قال: كان النبي صلي الله عليه وسلم إذا رأي المطر كشف ثوبه، وقال أبو داود: يحسر ثوبه عنه ثم اتفقا حتي أصابه، فقلنا: يا رسول الله، لم صنعت هذا؟ فال: لأنه حديث عهد برب

 

Artinya: Diriwayatkan (Imam) Muslim dalam kitab Shahihnya, dan (Imam) Abu Dawud, dari Anas, ia berkata: “Nabi ketika melihat hujan, beliau membuka bajunya.” (Riwayat lain dari Imam) Abu Dawud, (Anas) bekata: “Nabi menyingkap pakaiannya hingga terkena guyuran hujan.” Kami berkata: “Ya Rasulullah, kenapa tuan berbuat seperti ini?” Rasulullah menjawab: “Karena hujan merupakan rahmat yang diberikan Allah.” (Imam Abu Bakr al-Thuthusyi al-Andalusi, Al-Du’a al-Ma’tsûr wa Âdâbuhu wa Mâ Yajibu ‘alâ al-Dâ’î Ityâ’nuhu wa Ijtinâbuhu, Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 2002, halaman: 170).  


Makna kalimat, “liannahu hadîts ‘ahd bi rabbihi,” pada hadits di atas, menurut Imam al-Nawawi adalah: 


   معناه أن المطر رحمة وهي قريبة العهد بخلق الله تعالى لها فيتبرك بها وفي هذا الحديث دليل لقول أصحابنا أنه يستحب عند أول المطر أن يكشف غير عورته ليناله المطر

 

Artinya: Maknanya, sesungguhnya hujan adalah rahmat, yaitu rahmat yang baru saja Allah Taala ciptakan, kemudian Rasulullah bertabarruk (mengambil berkah) dengan hujan tersebut. Hadits ini merupakan dalil untuk pendapat ashab syafi’iyah (mazhab syafi’i) bahwa sesungguhnya disunahkan di saat awal (turunnya) hujan untuk membuka (pakaian) selain aurat hingga terkena air hujan. (Imam Yahya bin Syarraf al-Nawawi, Shahîh Muslim bi Syarh al-Nawawi, Beirut: Dar al-Kutub al-Ilimiyyah, 2017, juz 3, halaman: 173).   


2. Membaca Doa ketika Melihat Awan Hitam

Rasulullah akan bergegas meninggalkan semua pekerjaannya dan langsung membaca doa berikut ini. (HR Imam Abu Dawud, Imam Ahmad, dan Imam al-Baihaqi): 


   وروت عائشة رضي الله عنها أن النبي صلي الله عليه وسلم كان إذا رأي ناشئا في أفق السماء ترك العمل, وإن كان في الصلاة ثم يقول: ((اللهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا)) فإن أمطرنا قال: (اللهُمَّ صَيِّبًا هَنِيْئًا)

 

Artinya: Diriwayatkan Sayyidah Aisyah RA, sesungguhnya Nabi SAW ketika melihat awan hitam di langit, beliau langsung meninggalkan pekerjaan, meskipun beliau sedang melakukan shalat, kemudian berucap: Allahumma innî a’ûdzu bika min syarrihâ (ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari keburukan awan ini).


Dan ketika turun hujan, beliau berucap: Allahumma shayyiban nâfi’an (ya Allah turunkanlah hujan yang membawa manfaat dan kesenangan). (Imam Abu Bakr al-Thuthusyi al-Andalusi, Al-Du’a al-Ma’tsûr wa Âdâbuhu wa Mâ Yajibu ‘alâ al-Dâ’î Ityâ’nuhu wa Ijtinâbuhu, halaman: 170-171)  


3. Sikap saat Melihat Angin Kencang

Dalam sebuah hadits sebagaimana diriwayatkan Imam Abu Dawud, Imam al-Tirmidzi, Imam Ibnu Majah dan Imam Ahmad disebutkan sebagai berikut: 


   عن أبي هريرة قال: سمعت النبي صلي الله عليه وسلم يقول: الريح من روح الله تعالي تأتي بالرحمة وتأتي بالعذاب, فإذا رأيتموها فلا تسبوها واسألوا الله خيرها واستعيذوا بالله من شرها

 

Artinya: Dari Sayyidina Abu Hurairah ra. beliau berkata: Aku mendengar Nabi SAW bersabda: Angin adalah bagian dari pemberian Allah, bisa membawa rahmat dan juga bisa membawa azab. Jika kalian melihatnya, jangan mencelanya, mohonlah kepada Allah kebaikannya dan berlindunglah kepada Allah dari keburukannya. (Imam Abu Bakr al-Thuthusyi al-Andalusi, Al-Du’a al-Ma’tsûr wa Âdâbuhu wa Mâ Yajibu ‘alâ al-Dâ’î Ityâ’nuhu wa Ijtinâbuhu, halaman: 171)  


4. Doa saat Melihat Mendung

Nabi Muhammad SAW memohon agar awan yang membawa hujan tidak menjadi penyebab azab atau bencana, tapi rahmat. Berikut riwayatnya sebagaimana hadits riwayat Imam Ibnu Majah dan Imam al-Nasai: 


   وروي عن ابن المسيب أن رسول الله صلي الله عليه وسلم كان إذا رأي السحاب قال: (اللهُمَّ سَيْبَ رَحْمَةٍ وَلَا سَيْبَ عَذَابٍ)

 

Artinya: Diriwayatkan dari Ibnu al-Musayyab, sesungguhnya Rasulullah SAW ketika melihat awan bersabda: Allahumma saiba rahmatin wa lâ saiba ‘adzâbin (ya Allah, berikanlah rahmat dan jangan berikan azab). (Imam Abu Bakr al-Thuthusyi al-Andalusi, Al-Du’a al-Ma’tsûr wa Âdâbuhu wa Mâ Yajibu ‘alâ al-Dâ’î Ityâ’nuhu wa Ijtinâbuhu, halaman: 170-171)  

  

Semoga kita terhindarkan dari segala bencana, dan disadarkan untuk selalu berdoa kepada-Nya. Wallahu a’lam.


Keislaman Terbaru