• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Keislaman

Anjuran Memulai Segala Sesuatu pada Hari Rabu, Apa Alasannya?

Anjuran Memulai Segala Sesuatu pada Hari Rabu, Apa Alasannya?
Aktivitas mengaji di salah satu pondok pesantren Jawa Timur (Foto:NOJ/mahadalynurulqadim)
Aktivitas mengaji di salah satu pondok pesantren Jawa Timur (Foto:NOJ/mahadalynurulqadim)

Manusia adalah makhluk yang dikaruniai oleh Allah berupa akal pikiran sekaligus sebagai pembeda dengan makhluk lainnya, sehingga mampu membedakan baik dan buruk. Hal ini berimbas pada kehidupan sehari-hari yang dilalui serta selektif memilih mana yang bermanfaat untuknya.


Membincangkan kehidupan sehari-hari tentu tidak terlepas dari waktu-waktu yang istimewa, misalkan hari Senin dikenal sebagai hari lahirnya Rasulullah, hari Kamis sebagai hari pelaporan amal, hari Jumat sebagai Rajanya hari. Tak ayal, untuk memulai segala sesuatu pun mencari hari yang terbaik.


Lantas mengapa hari Rabu dikenal sebagai hari baik untuk memulai segala sesuatu?


Dalam kitab ta’limul mutaallim disebutkan bahwa hari Rabu adalah hari baik untuk memulai segala sesuatu, sebab akan selesai dengan sempurna:


ما من شيئ بدئ يوم الأربعاء إلا وقد تم


Artinya: Tiada segala sesuatu yang dimulai pada hari Rabu, kecuali akan menjadi sempurna. (Ta'limul Muta'allim)


Sedangkan dalam riwayat lain disebutkan bahwa hari yang baik untuk menuntut ilmu adalah hari senin. Redaksi ini terdapat dalam kitab Faidul Qadir, Kanzul Ummal, Akhbar Asbahan:


قال النبي صلى الله عليه وسلم : اطلبوا العلم يوم الاثنين ، فإنه ميسر لصاحبه


Artinya: Rasulullah bersabda, carilah ilmu di hari Senin, sebab para pencari ilmu akan dipermudah.


Keduanya bila dipahami, maka hari Senin adalah hari baik untuk menuntut ilmu, sedangkan hari Rabu adalah hari baik untuk memulai segala aktivitas. Dari sini memunculkan pemahaman bahwa hari Rabu lebih mencakup segala aktivitas seperti memilih hari untuk memulai bekerja, memulai berdagang, memulai berkebun, memulai buka toko, memulai membangun rumah, memulai pengajian dan lainnya termasuk menuntut ilmu. Sedangkan hari Senin lebih khusus (mu’ayyan) kepada menuntut ilmu.


Terlepas dari itu semua, Syaikhul Islam Burhanuddin lebih memilih memulai belajar pada hari Rabu. Beliau berpedoman pada: Tiada segala sesuatu yang dimulai pada hari Rabu, kecuali akan menjadi sempurna. Ini juga dilakukan oleh Abu Hanifah. Alasannya adalah:


ﻭﻫﺬﺍ ﻷﻥ ﻳﻮﻡ ﺍﻷﺭﺑﻌﺎﺀ ﻳﻮﻡ ﺧﻠﻖ ﻓﻴﻪ ﺍﻟﻨﻮﺭ، ﻭﻫﻮ ﻳﻮﻡ ﻧﺤﺲ ﻓﻰ ﺣﻖ ﺍﻟﻜﻔﺎﺭ ﻓﻴﻜﻮﻥ ﻣﺒﺎﺭﻛﺎ ﻟﻠﻤﺆﻣﻨﻴﻦ


Artinya: Dikarenakan hari Rabu adalah hari terciptanya cahaya dan merupakan hari sial bagi kaum kafir, sehingga hari ini berkah bagi kaum mukminin. 


Oleh karena itu, tidak mengherankan bilamana beberapa ulama, seperti Syaikh Hamdani memulai segala sesuatu yang baik, termasuk menuntut ilmu pada hari Rabu. Walhasil, kedua hari di atas, yakni Senin dan Rabu memiliki keistimewaan untuk memulai belajar. Semua kembali kepada kesungguhan para pelajar masing-masing.


Editor:

Keislaman Terbaru