• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 18 April 2024

Opini

Ini Rahasia Sejumlah Kiai Memulai Pengajian pada Hari Rabu

Ini Rahasia Sejumlah Kiai Memulai Pengajian pada Hari Rabu
Sejumlah santri putri serius memaknai kitab kuning. (Foto: NOJ/KM)
Sejumlah santri putri serius memaknai kitab kuning. (Foto: NOJ/KM)

Oleh: Abdul Wahab Ahmad
 

Ada sebuah aturan tidak tertulis yang berlaku di kebanyakan pesantren, di mana para kiai biasanya memulai kegiatan pembelajaran di hari Rabu. Biasanya, pengajian kitab baru atau memulai lagi sebuah kajian setelah habis masa liburan pesantren dilakukan di hari Rabu atau malam Rabu. Hal ini ternyata bukan hanya kebetulan atau kebiasaan tidak bermakna tetapi ada rahasia di balik itu.  

 

Dalam sebuah hadits shahih tentang penciptaan alam semesta, dijelaskan bahwa Allah SWT menciptakan cahaya di hari Rabu. Sebab ilmu juga dikenal sebagai cahaya bagi pemiliknya, maka dengan memulai kajian ilmu di hari Rabu diharapkan kajian tersebut bisa sempurna seperti sempurnanya cahaya yang diciptakan Allah SWT untuk menyinari dunia. 

 

Tafaul atau harapan berisi optimisme seperti ini dikenal sejak dahulu kala. Imam al-Ajluni (1676-1749 M), seorang pakar hadits dari Suriah dalam kitab Kasyf al-Khafa-nya menjelaskan:

 

   وذكر برهان الإسلام عن صاحب الهداية أنه ما بدئ شيء يوم الأربعاء إلا وتم؛ فلذلك كان المشايخ يتحرون ابتداء الجلوس فيه للتدريس لأن العلم نور، فبدئ به يوم خلق النور  

Artinya: Syekh Burhanuddin menyebutkan dari pengarang kitab al-Hidayah bahwasanya tidaklah sesuatu dimulai di hari Rabu kecuali menjadi sempurna. Maka karena itu, para guru berusaha memulai majelis di hari Rabu untuk mengajar sebab ilmu adalah cahaya, maka kajian ilmu dimulai di hari diciptakan cahaya. (al-Ajluni, Kasy al-Khafa, juz I, halaman 19).

 

Itulah rahasia hari Rabu yang diyakini sebagai hari berkah sebab segala sesuatu yang dimulai di hari itu insyaallah akan berakhir sempurna. Keyakinan keberkahan hari Rabu ini bisa dilacak lebih jauh lagi ke masa Imam as-Sakhawi (1427-1497 M). Penjelasannya sebagai berikut:

وبلغني عن بعض الصالحين ممن لقيناه أنه قال: شكت الأربعاء إلى اللَّه سبحانه تشاؤم الناس بها فمنحها أنه ما ابتدئ بشيء فيها إلا تم.   

 

Artinya: Saya dengar dari sebagian ulama saleh yang kami temui, ia berkata: Hari rabu mengadu kepada Allah tentang anggapan sial orang-orang terhadapnya, maka Allah menganugerahkan bahwa apa pun yang dimulai di hari Rabu, maka pasti akan sempurna. (As-Sakhawi, al-Maqashid al-Hasanah, juz I, halaman 575)

 

Wallahu a’lam

 

* Adalah Peneliti di Pengurus Cabang (PC) Aswaja NU Center Jember ​​


Editor:

Opini Terbaru