• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Keislaman

Berat untuk Tahajud? Coba Cara Berikut

Berat untuk Tahajud? Coba Cara Berikut
Shalat tahajud sangat disarankan, namun berat untuk dilaksanakan. (Foto: NOJ/Spc)
Shalat tahajud sangat disarankan, namun berat untuk dilaksanakan. (Foto: NOJ/Spc)

Tidak mudah bagi kaum muslimin untuk bisa melaksanakan shalat tahajud. Sebagian memang malas, namun tidak sedikit yang telah berusaha tapi gagal untuk bangun sesuai waktu yang ditentukan.

 

Beragam cara dilakukan untuk bangun tengah malam, baik dengan menyalakan alarm. Juga meminta sahabat dan keluarga untuk membangunkan sesuai waktu yang diinginkan. Tapi, kala bangun ternyata masih berat juga untuk melaksanakan tahajud.

 

Setiap orang mungkin memiliki cara, tips, dan persiapan yang berbeda untuk dapat mudah terjaga shalat tahajud pada malam dini hari. Tetapi berikut ini adalah tips yang disarankan oleh ulama agar kita mudah bangun untuk melakukan shalat tahajud.

 

Ulama menyebutkan empat hal yang dapat memudahkan kita untuk mengamalkan shalat tahajud. Syekh Zainuddin al-Malibari menyebutkan empat hal tersebut dalam syairnya berikut ini:

 

 ويعين تجديد الوضوء وذكركا * قبل الغروب مسبحا مستقبلا وعبادة بين العشاء ومغرب * ترك كلاما بعد ذلك غافلا

 

Artinya: Akan menolong (untuk shalat tahajud) oleh pembaruan wudhu dan zikirmu * Sebelum magrib bertasbih dan menghadap kiblat // Ibadah antara isya dan maghrib * Meninggalkan ucapan setelah itu halnya lalai. (Zainuddin Al-Malibari, Hidayatul Adzkiya ila Thariqil Auliya pada Syarah Kifayatul Atqiya [Indonesia, Al-Haramain Jaya: tanpa tahun], halaman 101).

  

Sayyid Bakri dalam syarah atas syair ini melalui karyanya Kitab Kifayatul Atqiya wa Minhajul Ashfiya menyebutkan faktor-faktor yang dapat memudahkan kita untuk melakukan shalat tahajud:

 

1. Memperbarui wudlu pada isya.

 

2. Berzikir sebelum matahari tenggelam dalam hal bertasbih atau beristighfar dan menghadap kiblat.

 

3. Mengisi waktu antara maghrib dan isya dengan ibadah seperti shalat, membaca Al-Qur’an, atau berzikir. Tetapi yang paling utama dari ketiganya adalah shalat.

 

4. Tidak berbicara setelah zikir tersebut karena bercakap-cakap pada saat itu dapat melenyapkan kelembutan cahaya yang masuk di dalam hati dan dapat menjauhkan dari bangun malam.

 

Sayyid Bakri menambahkan, hal lain yang dapat memudahkan kita bangun malam untuk mengamalkan shalat tahajud adalah duduk berzikir atau shalat sunnah hingga mengantuk. Demikian disebutkan oleh Sayyid Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi, Kifayatul Atqiya, (Indonesia, Al-Haramain Jaya: tanpa tahun), halaman 102.

  

Selain persiapan lahiriah, Sayyid Bakri menyebutkan persiapan batin yang harus dipenuhi dalam memudahkan kita bangun malam untuk melakukan shalat tahajud, yaitu membersihkan batin dari kedengkian, akidah bid’ah, dan kelebihan dalam memikirkan hal duniawi.

 

Persiapan batin lainnya adalah melatih diri untuk menumbuhkan kecintaan kepada Allah, kesenangan pada khalwat, dan kenikmatan bermunajat. (Sayyid Bakri: 102). Wallahu a’lam.​​​​


Editor:

Keislaman Terbaru