• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 6 Mei 2024

Keislaman

Berikut Tata Cara Pelaksanaan Shalat Gerhana Matahari

Berikut Tata Cara Pelaksanaan Shalat Gerhana Matahari
Ada sejumlah hal yang hendaknya diperhatikan saat melaksanakan shalat gerhana matahari atau kusufus syamsi. (Foto: NOJ/KJy)
Ada sejumlah hal yang hendaknya diperhatikan saat melaksanakan shalat gerhana matahari atau kusufus syamsi. (Foto: NOJ/KJy)

Seperti disampaikan di media ini bahwa pada Kamis (20/04/2023) akan terjadi gerhana matahari hibrida. Dan umat Islam disarankan untuk melaksanakan ibadah shalat sunah gerhana matahari atau kusufus syamsi.


Berikut tata cara shalat gerhana

1. Memastikan terjadinya gerhana bulan atau matahari terlebih dahulu.

 

2. Shalat gerhana dilakukan saat gerhana sedang terjadi.

 

3. Sebelum shalat, jamaah dapat diingatkan dengan ungkapan: as-shalâtu jâmi'ah.

 

4. Niat melakukan shalat gerhana matahari (kusufus syamsi) atau gerhana bulan (khusuful qamari), menjadi imam atau makmum.

 

   أُصَلِّيْ سُنَّةً لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ / لِخُسُوْفِ الْقَمَرِ اِمَامًا / مَأْمُوْمًا لِلّهِ تَعَالَى

 

5. Shalat gerhana dilakukan sebanyak dua rakaat.

 

6. Setiap rakaat terdiri dari dua kali rukuk dan dua kali sujud.

 

7. Setelah rukuk pertama dari setiap rakaat membaca Al-Fatihah dan surat kembali.

 

8. Pada rakaat pertama, bacaan surat pertama lebih panjang daripada surat kedua. Demikian pula pada rakaat kedua, bacaan surat pertama lebih panjang daripada surat kedua.

 

9. Setelah shalat disunahkan untuk berkhatbah.

 

Hal yang sebaiknya diperhatikan adalah dalam soal rukuknya. Rukuk yang pertama dalam rakaat pertama lebih panjang dari yang kedua. Menurut keterangan yang terdapat dalam kitab-kitab fikih madzhab Syafii, pada rukuk pertama membaca tasbih kira-kira lamanya sama dengan membaca seratus ayat surat Al-Baqarah, sedang rukuk kedua kira-kira delapan puluh ayat. Begitu seterusnya dalam rakaat kedua.

 

Untuk rukuk pertama pada rakaat kedua membaca tasbih lamanya kira-kira sama dengan membaca tujuh puluh ayat surat Al-Baqarah, dan rukuk keduanya kira-kira lamanya sama dengan membaca lima puluh ayat.

 

Mengenai sujud memang ada yang mengatakan tidak perlu lama. Tetapi pendapat ini menurut Muhammad az-Zuhri al-Ghamrawi pendapat yang sahih adalah pendapat yang menyatakan bahwa sujud juga lama.

 

Pertanyaanya, berapa lamanya sujud? Jawaban yang tersedia adalah lamanya kira sama seperti lamanya rukuk. Dengan kata lain, sujud pertama dalam rakaat pertama membaca tasbih lamanya kira-kira seratus ayat surat Al-Baqarah dan untuk sujud kedua kira-kira lamanya sama dengan membaca delapan puluh ayat.

 

Sedang sujud pertama dalam rakaat kedua lamanya kira-kira sama dengan membaca tujuh puluh ayat surat Al-Baqarah, dan sujud kedua dalam rakaat kedua lamanya sama dengan membaca lima puluh ayat.

 

Di samping itu bacaan surat dalam shalat sunah gerhana matahari boleh dipelankan, boleh juga dikeraskan, tetapi disunahkan pelan. Dalam shalat gerhana tidak ada adzan dan iqamah.

 

   وَيُسَبِّحُ فِي الرُّكُوعِ الْأَوَّلِ قَدْرَ مِائَةٍ مِنَ الْبَقَرَةِ وَفِي الثَّانِي ثَمَانِينَ وَالثَّالِثِ سَبْعِينَ وَالرَّابِعِ خَمْسِينَ تَقْرِيبًا  فِي الْجَمِيعِ وَلَا يَطُولُ السَّجَدَاتِ فِي الْأَصَحِّ قُلْتُ الصَّحِيحُ تَطْوِيلُهَا ثَبَتَ فِي الصَّحِيحَيْنِ وَنَصَّ فِي الْبُوَيْطِىُّ أَنَّهُ يَطُولُهَا نَحْوَ الرُّكُوعِ الَّذِي قَبْلَهَا وَاللهُ أَعْلَمُ فَالسُّجُودِ الْأَوَّلِ كَالرُّكُوعِ الْأَوَّلِ وَهَكَذَاوَتُسَنُّ جَمَاعَةٌ أَىْ تُسَنُّ الْجَمَاعَةُ فِيهَا وَيُنَادَى لَهَااَلصَّلَاةُ جَامِعَةٌ وَيَجْهَرُ بِقِرَاءَةِ كُسُوفِ الْقَمَرِ لَا الشَّمْسِبَلْ يُسِرُّ فِيهَا لِأَنَّهَا نَهَارِيَّةٌ

 

Artinya: Bertasbih dalam rukuk pertama kira-kira lamanya seperti lamanya membaca seratus ayat dari surat Al-Baqarah, rukuk kedua delapan puluh ayat, ketiga tujuh puluh ayat dan keempat lima puluh ayat. Saya berpendapat bahwa pendapat yang sahih adalah memanjangkan sujud sebagaimana dalam hadits sahih yang diriwayatkan Bukhari-Muslim dan pendapat imam Syafii yang terdapat dalam kitab Mukhtashar al-Buwaithi bahwa ia memanjangkan sujud seperti memanjangkan rukuk yang sebelum sujud. Wallahu a’lam. Karenanya, sujud yang pertama itu panjangnya seperti rukuk yang pertama begitu seterusnya. Shalat gerhana matahari sunah dilaksanakan secara berjamaah dan diseru dengan ungkapan ash-shalâtu jâmi’ah. Disunahkan meninggikan suara ketika membaca surat dalam shalat gerhana bulan, bukan gerhana matahari bahkan memelankan bacaan suratnya karena shalat gerhana matahari merupakan shalat sunah yang dilakukan siang hari. (Lihat: Muhammad Az-Zuhri Al-Ghamrawi, As-Sirajul Wahhaj, Beirut, Darul Ma’rifah, tt, halaman: 98).

 

Artikel diambil dariHukum Shalat Gerhana Matahari dan Tata Caranya

 

Selesai shalat, dilanjutkan dengan dua khutbah sebagaimana khatbah Jumat. Namun jika shalat sunah gerhana matahari dilakukan sendirian, tidak perlu ada khatbah. Begitu juga jika semua jamaahnya adalah perempuan. Tetapi jika ada salah satu dari perempuan tersebut yang berdiri untuk memberikan mauidlah tidak ada masalah (la ba’sa bih).  

 

 (وَيَخْطُبُ الْإِمَامُ) أَيْ أَوْ نَائِبُهُ وَتُخْتَصُّ الْخُطْبَةُ بِمَنْ يُصَلِّي جَمَاعَةً مِنَ الذُّكُورِ فَلَا خُطْبَةَ لِمُنْفَرِدٍ وَلَا لِجَمَاعَةِ النِّسَاءِ فَلَوْ قَامَتْ وَاحِدَةٌ مِنْهُنَّ وَوَعَظَتْهُنَّ فَلَا بَأْسَ بِهِ كَمَا فِى خُطْبَةِ الْعِيدِ

 

Artinya: Kemudian imam berkhatbah atau orang yang menggantikan imam. Khatbah dikhususkan bagi orang laki-laki yang yang mengikuti shalat tersebut secara jamaah. Karenanya, tidak ada khatbah bagi orang yang shalat sendirian juga bagi jamaah perempuan, (akan tetapi, pent) jika salah satu dari jamaah perempuan berdiri dan memberikan mauidlah, tidak apa-apa sebagaimana dalam khatbah shalat id. (Lihat: Ibrahim Al-Baijuri, Hasyiyatus Syeikh Ibrahim al-Baijuri, Indonesia, Darul Kutub Al-Islamiyyah, 1428 H/2007 M, juz I, halaman: 438).

 

Demikian tata cara shalat gerhana matahari dan disarankan sebaiknya rukuk dan sujud dalam shalat gerhana dipanjangkan sebagaimana penjelasan di atas. Tetapi jika tidak juga tidak apa-apa. Begitu juga sebaiknya sebelum melakukan shalat terlebih dahulu mandi karena merupakan salah satu yang disunahkan.
 


Keislaman Terbaru