Berikut yang Dilakukan Rasulullah di Hari Jumat
Jumat, 15 April 2022 | 07:30 WIB
Syaifullah
Penulis
Hari ini kita memasuki hari istimewa yakni Jumat. Sudah selayaknya memanfaatkan hari Jumat sebagai sarana untuk meningkatkan ibadah. Apalagi Rasulullah memberikan sejumlah petunjuk saat berada di hari Jumat, terlebih saat ini masih di bulan Ramadhan.
Jumat merupakan hari paling mulia dibanding hari lainnya. Pada hari itu pula seluruh umat Islam, khususnya laki-laki, berbondong-bondong ke masjid untuk menunaikan shalat Jumat. Kemuliaan hari Jumat ini dibuktikan dengan banyaknya ibadah sunah yang dikerjakan khusus pada hari itu.
Dalam beberapa riwayat dikisahkan bahwa Nabi SAW melakukan aktivitas tertentu di hari Jumat. Aktivitas tersebut tidak melulu bersifat ritual, semisal wiridan, doa, shalat, dan sejenisnya. Akan tetapi, Nabi juga suka mengerjakan ibadah yang bersifat sosial.
Al-Suyuthi dalam kitabnya, ‘Amal Yaum wa Lailah, mengatakan:
ويقرأ بعد الجمعة قبل أن يتكلم: الإخلاص والمعوذتين (سبعا سبعا). ويكثر من الصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم سوم الجمعة وليلة الجمعة.ويصلى راتبة الجمعة التي بعدها في بيته لا في المسجد. وما ذا يفعل بعدها؟ ويمشى بعدها لزيارة أخ أو عيادة مريض أو حضور جنازة أو عقد نكاح
Baca Juga
Alasan Jumat sebagai Hari Istimewa
Artinya: Nabi SAW membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas usai shalat Jumat sebanyak tujuh kali dan beliau juga memperbanyak shalawat pada hari Jumat dan malamnya. Ia juga mengerjakan shalat sunah setelah shalat Jumat di rumahnya, tidak di masjid. Setalah itu apa yang dilakukan Nabi SAW? Beliau mengunjungi saudaranya, menjenguk orang sakit, menghadiri penyelenggaraan jenazah, atau menghadiri akad nikah.
Nabi SAW mengajarkan kepada umatnya agar membiasakan membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas sebanyak tujuh kali setelah shalat Jumat, serta memperbanyak shalawat. Usai membaca kalimat suci tersebut dan melantunkan doa, biasanya beliau melakukan shalat sunah di rumahnya.
Artikel diambil dari: Yang Dilakukan Nabi SAW di Hari Jumat
Hari Jumat juga dijadikan Rasulullah SAW sebagai momentum untuk silaturahim kepada sanak famili. Semisal, mengunjungi orang-orang yang sedang sakit ataupun ditimpa musibah, membantu proses penyelenggaraan jenazah, atau menghadiri akad nikah. Wallahu a’lam.
Terpopuler
1
Innalillahi, KH M Syafi’ Misbah Pengasuh Pesantren Al Hidayah Tanggulangin Sidoarjo Wafat di Makkah
2
Khutbah Jumat: Ibadah Kurban dan Ikhtiar Meneguhkan Silaturahim
3
Makna Idul Adha: dari Ritual Agama menuju Revolusi Kepedulian
4
3 Amalan Sunnah Istimewa di Hari Tasyrik
5
Khutbah Idul Adha: 3 Hikmah Hari Raya Kurban
6
Grand Final Duta Kampus Unisma 2025, Representasi Menuju WCU
Terkini
Lihat Semua