• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Keislaman

Dalil Dianjurkannya Khatib Jumat Memegang Tongkat

Dalil Dianjurkannya Khatib Jumat Memegang Tongkat
Khatib disunahkan memegang tongkat saat khutbah Jumat. (Foto: NOJ/ISt)
Khatib disunahkan memegang tongkat saat khutbah Jumat. (Foto: NOJ/ISt)

Banyak ciri khas masjid kalangan Nahdlatul Ulama yang tentunya akan membedakan dengan kalangan lain. Salah satunya adalah khatib Jumat memegang tongkat saat menyampaikan pesan kepada jamaah.


Beberapa kalangan mempersoalkan tradisi ini. Bahkan tidak sedikit yang memiliki pandangan bahwa hal tersebut tidak ada dalil yang membenarkan. Padahal dari beberapa literatur, memegang tongkat kala khatib berdiri di atas mimbar Jumat adalah memiliki dalil yang kuat.


Bahkan jumhur (mayoritas) ulama fikih mengatakan bahwa sunah hukumnya khatib memegang tongkat dengan tangan kirinya pada saat membaca khutbah. Perhatikan penjelasan Imam Syafii di dalam kitab Al-Umm berikut ini: 


 قَالَ الشَّافِعِيُّ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى) بَلَغَنَا أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا خَطَبَ اِعْتَمَدَ عَلَى عَصَى. وَقَدْ قِيْلَ خَطَبَ مُعْتَمِدًا عَلَى عُنْزَةٍ وَعَلَى قَوْسٍ وَكُلُّ ذَالِكَ اِعْتِمَادًا. أَخْبَرَنَا الرَّبِيْعُ قَالَ أَخْبَرَنَا الشَّافِعِيُّ قَالَ أَخْبَرَناَ إِبْرَاهِيْمُ عَنْ لَيْثٍ عَنْ عَطَاءٍ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا خَطَبَ يَعْتَمِدُ عَلَى عُنْزَتِهِ اِعْتِمَادًا t;

 

Artinya: Imam Syafii RA berkata: Telah sampai kepada kami (berita) bahwa ketika Rasulullah SAW berkhuthbah, beliau berpegang pada tongkat. Ada yang mengatakan, beliau berkhutbah dengan memegang tongkat pendek dan anak panah. Semua benda-benda itu dijadikan tempat bertumpu (pegangan). Ar-Rabi' mengabarkan dari Imam Syafi'i dari Ibrahim, dari Laits dari 'Atha', bahwa Rasulullah SAW jika berkhutbah memegang tongkat pendeknya untuk dijadikan pegangan. (Al-Umm, juz I, halaman: 272) 


 عَنْ شُعَيْبِ بْنِ زُرَيْقٍ الطَائِفِيِّ قَالَ شَهِدْناَ فِيْهَا الجُمْعَةَ مَعَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَامَ مُتَوَكِّئًا عَلَى عَصَا أَوْقَوْسٍ

 

Artinya: Dari Syu'aib bin Zuraidj at-Tha'ifi ia berkata: 'Kami menghadiri shalat Jumat pada suatu tempat bersama Rasulullah SAW. Maka  beliau berdiri berpegangan pada sebuah tongkat atau busur. (Sunan Abi Dawud, halalaman: 824).


As Shan’ani mengomentari bahwa hadits itu menjelaskan tentang sunahnya khatib memegang pedang atan semacamnya pada waktu menyampaikan khutbahnya. (Lihat: Subululus Salam, juz II, halaman: 59) 


فَإِذَا فَرَغَ المُؤَذِّّنُ قَامَ مُقْبِلاً عَلَى النَّاسِ بِوَجْهِهِ لاَ يَلْتَفِتُ يَمِيْنًا وَلاَشِمَالاً وَيُشْغِلُ يَدَيْهِ بِقَائِمِ السَّيْفِ أَوْ العُنْزَةِ وَالمِنْبَرِ كَيْ لاَ يَعْبَثَ بِهِمَا أَوْ يَضَعَ إِحْدَاهُمَا عَلَى الآخَرِ

 

Artinya: Apabila muadzin telah selesai (adzan), maka khatib berdiri menghadap jama' ah dengan wajahnya. Tidak boleh menoleh ke kanan dan ke kiri. Dan kedua tangannya memegang pedang yang ditegakkan atau tongkat pendek serta (tangan yang satunya memegang) mimbar. Supaya dia tidak mempermainkan kedua tangannya. (Kalau tidak begitu) atau dia menyatukan tangan yang satu dengan yang lain. (Ihya' 'Ulum al-Din, juz I, halaman: 180)

 

Artikel diambil dariAnjuran Memegang Tongkat saat Khutbah

 

Hikmah dianjurkannya memegang tongkat adalah untuk mengikat hati (agar lebih konsentrasi) dan agar tidak mempermainkan tangannya. Hal ini sebagaimana dijelaskan demikian dalam kitab Subulus Salam, juz II, halaman: 59. Jadi, seorang khatib disunahkan memegang tongkat saat berkhutbah. Tujuannya, selain mengikuti jejak Rasulullah SAW juga agar khatib lebih konsentrasi atau khusyu dalam membaca khuthbah. Wallahua’lam bishshawab.
 


Editor:

Keislaman Terbaru