Lanjut usia atau Lansia sering mengalami gejala pikun atau dimensia yang disebabkan oleh faktor umur meskipun tidak semua lansia mengalaminya. WHO mencatat saat ini ada lebih dari 55 juta orang di seluruh dunia menderita demensia, dan di setiap tahunnya ada hampir 10 juta kasus baru. Demensia disebabkan oleh berbagai penyakit dan cedera yang memengaruhi otak.
Penyebab meningkatnya risiko perkembangan demensia di antaranya adalah usia mencapai 65 atau lebih, hipertensi, diabetes, obesitas, rokok, alkohol, fisik yang kurang aktif, isolasi sosial hingga depresi.
Demensia juga ditandai dengan terjadinya penurunan kemampuan seseorang dalam menjalani aktivitas sehari-hari, kesulitan dalam menyelesaikan masalah, penurunan keterampilan komunikasi dan penggunaan bahasa, serta kesulitan dalam mengendalikan emosi. (Khairil Umam, dkk, Senam Otak dapat Meningkatkan Fungsi Kognitif Lansia Penderita Demensia, [OAJJHS, 2021], hal. 11).
Dalam pandangan Islam, demensia merupakan salah satu gejala lansia yang disebut dalam Al-Quran surat An-Nahl ayat 70:
وَاللّٰهُ خَلَقَكُمْ ثُمَّ يَتَوَفّٰىكُمْ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْ لَا يَعْلَمَ بَعْدَ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ قَدِيْرٌࣖ ٧٠
Artinya: Allah telah menciptakanmu, kemudian mewafatkanmu. Di antara kamu ada yang dikembalikan pada usia yang tua renta (pikun) sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang pernah diketahuinya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahakuasa. (QS An-Nahl: 70).
Wahbah az-Zuhayli dalam tafsirnya menjelaskan tua renta dalam konteks ayat tersebut adalah pikun dan tidak setiap orang akan melalui fase ini. “Siapa pun yang membaca Al-Quran, maka tidak akan melalui fase ini.” Ujar ‘Ikrimah sebagaimana dikutip dalam At-Tafsirul Munir. (Wahbah bin Mushtafa az-Zuhaili, [Beirut: Darul Fikr, 1418], jilid XIV, hal. 178).
Selain itu, gambaran demensia juga merupakan salah satu bentuk kuasa Allah menjadikan sebagian orang kembali kepada usia yang dalam tanda kutip buruk. Buruk di sini adalah orang tersebut seolah tidak mengetahui apa-apa, menjadi bodoh layaknya anak-anak, serta pelupa karena lemahnya ingatan. (Wahbah bin Mushtafa az-Zuhaili, jilid XIV, hal. 180).
Para ahli telah memberi informasi terkait upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi demensia di usia tua. Di antara upaya-upaya tersebut misalnya menjaga kualitas tidur hingga melatih kebugaran fisik dengan berolahraga seperti senam dan lain sebagainya. (Dessi Novita Sari, dkk, Pembinaan Kebugaran Jasmani dan Pelatihan Keterampilan Kreativitas Sebagai Upaya Mencegah Demensia, [JASO: Jurnal Pengabdian Masyarakat Olahraga dan Kesehatan, 2023], hal. 15).
Selain usaha lahiriah, tentunya sebagai seorang Muslim kita juga ditekankan untuk melakukan usaha-usaha batin seperti berdoa. Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk membaca doa supaya terhindar demensia pada usia tua kelak. Doa tersebut adalah:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أُرَدَّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ
Artinya: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut dan aku berlindung kepada-Mu dari dikembalikan ke usia yang paling buruk (pikun). (HR Ibnu Majah)
Atau dalam redaksi riwayat Al-Bukhari dalam bab “Berlindung dari Usia Tua yang Buruk” sebagai berikut:
أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْبُخْلِ وَالْكَسَلِ وَأَرْذَلِ الْعُمُرِ وَعَذَابِ الْقَبْرِ وَفِتْنَةِ الدَّجَّالِ وَفِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ
Artinya: Aku berlindung kepada-Mu dari sifat kikir, kemalasan, usia yang paling buruk, siksa kubur, fitnah Dajjal, dan fitnah kehidupan serta kematian. (HR Al-Bukhari)
Doa ini dibaca oleh Nabi saw selepas shalat lima waktu sebagaimana keterangan yang terdapat dalam salah satu riwayat Al-Bukhari dalam Shahih-nya. Menurut Ibnu Ruslan, doa ini dianjurkan dibaca supaya kita tidak ditakdirkan mengalami demensia di masa tua.
Menurut Ibnu Ruslan, memohon perlindungan dari fase tersebut penting karena dampaknya yang menyebabkan kesedihan, gangguan akal, pancaindra, dan pengendalian emosi serta pemahaman. Kondisi tersebut juga dapat memperburuk pandangan dan menyebabkan ketidakmampuan melakukan ibadah. (Ibnu Ruslan, Syarh Sunan Abi Dawud, [Mesir: Darul Falah, 2016], jilid VII, hal. 383).
Senada dengan Ibnu Ruslan, Saifuddin ad-Dahlawi juga memaparkan bahwa panjang umur merupakan cita-cita banyak orang, dan sebaik-baiknya panjang umur dan usia tua adalah yang diisi dengan kebahagiaan dan ketaatan kepada Allah.” (Saifuddin ad-Dahlawi, Lama’atut Tanqih fi Syarh Misykatil Mashabih, [Damaskus: Darun Nawadir, 2014], jilid III, hal. 94).
Selain menyulitkan diri sendiri, demensia juga berpotensi membebani keluarga sebagaimana penuturan al-Mubarakfuri dalam Tuhfatul Ahwadzi. Bahkan lebih parah lagi apabila penderita demensia tidak memiliki keluarga yang dapat menopang dan merawatnya, maka derita yang dialaminya tentu lebih parah (Al-Mubarakfuri, Tuhfatul Ahwadzi, [Beirut: Darul Kutub al-‘Ilmiyyah, t.t.], jilid X, hal. 10).
Artikel diambil dari: Doa Nabi agar Tidak Pikun di Usia Tua
Dengan demikian, permohonan perlindungan dari demensia dalam doa yang diajarkan oleh Rasulullah saw penting untuk diamalkan. Semoga kita dapat mengamalkannya di setiap selesai shalat dan terhindar dari demensia di usia tua kelak. Amin
Penulis: Amien Nurhakim
Terpopuler
1
Banser Jatim Perkuat Silaturahim Lewat Sunset Dinner di Pantai Serang
2
Rakorwil GP Ansor Jatim di Blitar, Momen Kick Off Rekrutmen Satu Juta Kader
3
Dilantik, Ansor Singosari Malang Tegaskan Pengabdian dan Inovasi Organisasi
4
Jaga Pangan Nusantara, GP Ansor Pacitan Dorong Kader ke Sektor Pertanian
5
Gus Ahmad Kafabihi Ajak Kader Ansor Aktif Dakwah Digital dan Amalkan Ijazah Kubro
6
Dorong Kemandirian, Ansor Blimbing Malang Luncurkan Program Qurban Farm
Terkini
Lihat Semua