Keislaman

Khasiat Memakan Kurma Ajwah 

Sabtu, 22 Juni 2024 | 12:30 WIB

Khasiat Memakan Kurma Ajwah 

Kurma Ajwah berwarna hitam pekat (Foto:NOJ/Islamonline)

Segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah tidak pernah sia-sia, sebab sesungguhnya jika mampu untuk ditemukan makna dan maksudnya, maka akan menjadi sebuah pengetahuan yang luar biasa.


Seperti yang telah diketahui bahwa salah satu makanan ringan populer yang dikonsumsi oleh Rasulullah adalah kurma. Dalam salah satu keterangan kitab Ajaib al-Makhluqat wa Gharaib al-Maujudat, 224, karya Shekh Zakariya bin Muhammad bin Mahmud Al-Kufi Al-Qazwini:


نخل شجرة مباركة لا توجد الا ببلاد الإسلام 


Artinya: Kurma adalah pohon berkah yang hanya ditemukan di beberapa negara Islam.


Keterangan Syekh Zakariya ini menunjukkan bahwa pohon kurma merupakan salah satu pohon yang menjadi kekhasan tersendiri bagi umat Islam, sebab memiliki buah yang mengandung khasiat luar biasa, sehingga di beberapa negara Islam dibudidayakan.


Tidak mengherankan, jika dijumpai suguhan makanan khas dari Tanah Suci itu kebanyakan berupa kurma. Apalagi suguhan itu ternyata kurma yang mengandung khasiat untuk pengobatan. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa kurma tersebut adalah kurma Ajwah:


سَمِعْتُ سَعْدًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ تَصَبَّحَ سَبْعَ تَمَرَاتٍ عَجْوَةً لَمْ يَضُرَّهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ سُمٌّ وَلَا سِحْرٌ


Artinya: Saya mendengar dari Sa’d bin Abi Waqqas, ia berkata, saya mendengar Rasulullah bersabda, siapa saja yang sarapan kurma Ajwah tujuh buah, maka dia akan terhindar dari racun dan sihir. (HR. Abi Dawud, 4/8)


Riwayat lain megisahkan sahabat Sa’d yang sedang sakit, kemudian diberi resep oleh Rasulullah untuk memakan kurma Ajwah yang dapat menyembuhkan penyakit:


عَنْ مُجَاهِدٍ عَنْ سَعْدٍ قَالَ مَرِضْتُ مَرَضًا أَتَانِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعُودُنِي فَوَضَعَ يَدَهُ بَيْنَ ثَدْيَيَّ حَتَّى وَجَدْتُ بَرْدَهَا عَلَى فُؤَادِي فَقَالَ إِنَّكَ رَجُلٌ مَفْئُودٌ ائْتِ الْحَارِثَ بْنَ كَلَدَةَ أَخَا ثَقِيفٍ فَإِنَّهُ رَجُلٌ يَتَطَبَّبُ فَلْيَأْخُذْ سَبْعَ تَمَرَاتٍ مِنْ عَجْوَةِ الْمَدِينَةِ فَلْيَجَأْهُنَّ بِنَوَاهُنَّ ثُمَّ لِيَلُدَّكَ بِهِنَّ


Artinya: Diriwayatkan dari Mujahid dari Sa’d bin Abi Waqas, ia berkata, aku pernah menderita sakit (parah ketika penaklukan kota Makkah), lalu Nabi Muhammad menjengukku dan meletakkan tangannya di atas kedua dadaku sehingga aku merasakan dinginnya tangan Nabi di dadaku. Kemudian beliau berkata: Datangilah Harits bin Kaldah saudara Tsaqif, karena ia adalah pakar pengobatan, suruhlah ia untuk mengambil tujuh buah kurma Ajwah Madinah dan ditumbuk dengan bijinya lalu minumkan kepadamu. (Sunan Abi Dawud bab fi tamratil ajwah dan Thibun Nabawi, 1/403)


Dengan demikian, memakan buah kurma sesungguhnya termasuk mengikuti kebiasaan Rasulullah yang kemudian ditradisikan di kalangan umat Islam. Apalagi kurma Ajwah yang dijelaskan dalam hadis di atas ternyata memiliki sejumlah khasiat. Kurma dengan tekstur warna hitam pekat ini dapat ditemukan di pasaran dengan harga yang sangat mahal. Sebaiknya dikonsumsi secukupnya, sebab Rasulullah sendiri tidak suka makan berlebihan. Bagi mereka yang sedang butuh untuk urusan pengobatan, memakan tujuh buah kurma Ajwah itu sudah cukup.