• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 30 April 2024

Keislaman

Penjelasan KH A Mustofa Bisri terkait Qunut Nazilah

Penjelasan KH A Mustofa Bisri terkait Qunut Nazilah
KH A Mustofa Bisri atau Gus Mus memberikan penjelasan terkait pelaksanaan qunut nazilah. (Foto: NOJ/alif.id)
KH A Mustofa Bisri atau Gus Mus memberikan penjelasan terkait pelaksanaan qunut nazilah. (Foto: NOJ/alif.id)

Suasana di kawasan Jalur Gaza, Palestina semakin tidak menentu. Hal tersebut kian diperburuk ulah tentara Israel yang terus melakukan penyerangan terhadap lokasi yang dianggap sebagai persembunyian tentara Hamas. Sejumlah rumah sakit di Jalur Gaza juga tidak luput dari serangan aneka senjata mematikan dan tentara Israel juga dengan tanpa merasa bersalah melakukan penyerangan, meski tidak menemukan tentara Hamas dalam fasilitas kesehatan tersebut.

 

Beberapa negara sebenarnya telah mengutuk tindakan Israel ini. Namun karena Israel didukung oleh sejumlah negara kuat, termasuk Amerika Serikat, maka peringatan yang disampaikan ibarat angin lalu saja.


Pada kesempatan lain, sejumlah umat Islam termasuk di Tanah Air menggalang dana sebagai bentuk keprihatinan atas musibah yang menimpa rakyat Palestina tersebut. Demikian juga ada imbauan agar umat Islam termasuk warga Nahdlatul Ulama (Nahdliyin) menyempatkan untuk membaca qunut nazilah dengan harapan ada pertolongan dari Allah SWT bagi rakyat Palestina.

 

KH A Mustofa Bisri pernah ditanya terkait qunut nazilah. Pengasuh Pondok Pesantren Roudlotut Tholibin, Rembang, Jawa Tengah tersebut memberikan penjelasan dan pernah dimuat di www.pesantrenvirtual.com. Berikut penjelasan singkat yang disampaikan Gus Mus,
 

 

Apakah qunut nazilah ini dan bagaimana cara melakukannya? Apa bedanya dengan qunut subuh?

 

Di dalam bahasa Arab, qunut semula bisa berarti tunduk; merendahkan diri kepada Allah; mengheningkan cipta; berdiri shalat. Kemudian digunakan untuk berdoa tertentu di dalam shalat.

 

Nabi Muhammad SAW melakukan qunut dalam berbagai keadaan dan cara (seperti banyak diriwayatkan dalam hadits-hadits tentang qunut ini). Pernah Nabi berqunut pada setiap lima waktu, yaitu pada saat ada nazilah (musibah). Saat kaum muslimin mendapat musibah atau malapetaka, misalnya ada golongan muslimin yang teraniaya atau tertindas. Pernah pula Nabi qunut muthlaq, tanpa sebab khusus.


Qunut nazilah sendiri adalah qunut yang dilakukan saat terjadi malapetaka yang menimpa kaum muslimin. Seperti dulu ketika Rasulullah SAW atas permintaan Ri'l Dzukwan dan 'Ushiyyah dari kabilah Sulaim, mengirim 70 orang qura’ (semacam guru ngaji) untuk mengajarkan soal agama kepada kaum mereka. Dan ternyata setelah sampai di suatu tempat yang bernama Bi'r al-Ma'uunah orang-orang itu berkhianat dan membunuh ketujuh puluh orang quraa tersebut. Mendengar itu Rasulullah SAW berdoa dalam shalat untuk kaum mustadh'afiin, orang-orang yang tertindas, di Mekkah.


Jika kita biasa melakukan qunut subuh atau qunut witir, maka melakukan qunut nazilah ya seperti itu. Menurut Imam Syaf'i, qunut nazilah disunahkan pada setiap shalat lima waktu, setelah ruku' yang terakhir, baik oleh imam atau yang shalat sendirian (munfarid): bagi yang makmum tinggal mengamini doa imam.


Jadi, qunut nazilah sama dengan qunut subuh. Bacaannya juga sama seperti doa yang datang dari Rasulullah SAW dan populer itu:

 

 اللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيمَنْ هَدَيْتَ, وَعَافِنِي فِيمَنْ عَافيْتَ, وَتوَلَّنِي فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ, وَبَارِكْ لِي فِيمَا أعْطيْتَ, وَقِنِي شَرَّ مَا قضَيْتَ, فإنَّكَ تَقْضِى وَلا ُيُقْضَى عَلَيْكَ, فإنَّهُ لا يَذِلُُ مَنْ وَالَيتَ, وَلا يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ, تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ, أسْتَغْفِرُكَ وَأتُوْبُ إلَيْكَ, وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلأمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

 

Artinya: Ya Allah, tetapkanlah diriku dalam hidayah bersama orang-orang yang Engkau beri hidayah. Berilah diriku afiyat (terhindar dari keburukan) bersama orang-orang yang Engkau beri afiyat. Jagalah diriku bersama orang-orang yang Engkau jaga. Berkahilah bagiku pada anugerah yang telah Engkau berikan. Jagalah diriku dari keburukan yang telah Engkau tentukan. Sungguh Engkau yang memberi keputusan dan tidak ada yang dapat merusak keputusanMu. Sungguh tidak akan hina orang yang Engkau bela. Maha banyak kebaikan-Mu dan maha luhur Engkau dari segala keserupaan. (An-Nawawi, Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim: V/176).

 

Artikel diambil dariQunut Nazilah

 

Hanya dalam qunut nazilah dapat ditambahkan sesuai kepentingan yang berkaitan dengan musibah yang terjadi. Misalnya dalam serangan Israel ke Palestina, kita bisa memohon kepada Allah agar penderitaan saudara-saudara kita di sana segera berakhir dan Allah mengutuk mereka yang lalim. Wallahu a'lam.


Editor:

Keislaman Terbaru