• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Keislaman

Sejumlah Hal yang Harus Diperhatikan saat I'tikaf

Sejumlah Hal yang Harus Diperhatikan saat I'tikaf
Manfaatkan akhir Ramadhan dengan i'tikaf. (Foto: NOJ/KNg)
Manfaatkan akhir Ramadhan dengan i'tikaf. (Foto: NOJ/KNg)

Ramadhan sudah akan segera berakhir. Dan sisa waktu yang ada sebaiknya diisi dengan beragam ibadah untuk memastikan dapat melewati Ramadhan dengan amaliah terbaik. Salah satu ibadah yang disarankan adalah i'tifaf.


I'tikaf adalah berdiam diri di dalam masjid dengan cara dan niat tertentu. I’tikaf sendiri merupakan salah satu amalan sunah, akan tetapi nilai sunahnya lebih kuat saat bulan Ramadhan, terutama pada sepuluh hari terakhir mengingat waktu-waktu ini lebih potensial untuk meraih lailatul qadar. Rasulullah SAW bersabda:


    كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ 


Artinya: Rasulullah melaksanakan i’tikaf pada sepuluh (malam) terakhir dari bulan Ramadhan sampai beliau wafat, lalu (dilanjutkan) istri-istrinya yang i’tikaf sepeninggalnya. (HR Bukhari).


4 Amalan yang Disarankan saat I'tikaf

I’tikaf sendiri tidak hanya dilakukan dengan berdiam diri di dalam masjid, tetapi juga melakukan amalan-amalan sunah yang dianjurkan. Berikut adalah 4 amalan sunah saat i’tikaf berdasarkan penjelasan Syekh Musthafa Sa’id Khan dalam Al-Fiqhul Manhaji ‘ala Madzhabil Imam asy-Syafi’i (2/108):

1. Melakukan amal sunah seperti memperbanyak dzikir, membaca Al-Qur’an, dan mempelajari ilmu pengetahuan.  


2. Dilakukan dalam keadaan berpuasa. Sebab, i’tikaf yang dilakukan saat sedang berpuasa akan membuat lebih fokus dan kuat, mengingat syahwat (nafsu) dalam dirinya bisa dikendalikan. Sebab ini pula, ibadah ini sangat dianjurkan di bulan Ramadhan.    


3. I'tikaf dilakukan di masjid jami', yaitu masjid yang biasa digunakan untuk mendirikan shalat Jumat.    


4. Tidak berbicara hal-hal yang tidak baik. Artinya, selama i’tikaf seseorang harus menjaga ucapannya, jangan digunakan untuk mengumpat, mengadu domba, dan perkataan buruk yang menimbulkan dosa lainnya.    


Adapun lafal niat i’tikafnya adalah sebagai berikut:


    نَوَيْتُ الاِعْتِكَافَ فِي هذَا المَسْجِدِ لِلّهِ تَعَالى    


Nawaitul i’tikāfa fī hādzal masjidi lillāhi ta‘ālā.    

 


 

Artinya: Saya berniat i’tikaf di masjid ini karena Allah SWT.


Keislaman Terbaru