• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Madura

10 Kekuatan Shalawat menurut Habib Abdul Qodir Ba'abud

10 Kekuatan Shalawat menurut Habib Abdul Qodir Ba'abud
Habib Abdul Qodir bin Zaid Ba'abud. (Foto: NOJ/ Firdausi)
Habib Abdul Qodir bin Zaid Ba'abud. (Foto: NOJ/ Firdausi)

Sumenep, NU Online Jatim
Al-Habib Abdul Qodir bin Zaid Ba'abud menegaskan bahwa shalawat memiliki kekuatan super. Karena shalawat adalah hadiah yang diberikan oleh Allah SWT kepada umat Nabi Muhammad SAW. Pernyataan ini disampaikan saat mengisi pengajian pada acara Milad ke-10 Majelis Shalawat Nahjul Musthofa Prenduan, Pragaan, Sumenep, Rabu (28/12/2022).


"Sebenarnya kekuatan shalawat banyak sekali. Berhubung ini malam Hari Lahir (Harlah) Nahjul Musthofa, maka akan kami sebutkan 10 kekuatan shalawat sesuai dengan usia majelis shalawat ini," ujarnya mengawali ceramah.


Pertama, shalawat adalah salah satu ibadah yang Allah sendiri contohkan pada hambanya (surat Al-Azhab ayat 56). Tujuannya, agar sang hamba meniru dari ibadah ini. Dalam ayat ini dijelaskan,bahwa shalawat tak perlu ijazah, karena Allah sendiri yang mengijazahkan langsung.


"Ayat tersebut menandakan bahwa Allah terus menerus memberikan rahmat yang dibungkus dengan pengagungan-Nya. Allah selalu mengangkat derajat Nabi dan membanggakan Nabi di depan Malaikat," terangnya.


Ia pun menyitir perkataan Imam Al-Izz bin Abdus Salam, bahwa shalawat yang dibaca oleh umat Nabi Muhammad bukan untuk memberi pertolongan kepada Nabi, tetapi sebagai wujud terima kasih manusia kepada Nabi yang selalu memikirkan umatnya.


"Seumur hidup wajib bershalawat kepada Nabi walaupun hanya sekali," pintanya sambil menyitir dawuh Imam Al-Qurthubi.


Kekuatan shalawat yang kedua yaitu, seseorang yang membaca satu shalawat Allah akan membalas dengan 10 rahmat. Sebagaimana dikatakan oleh Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad, jika manusia mendapat satu rahmat dari Allah, maka akan menjadi bekal kehidupan di dunia dan akhirat.


"Allah memilih 100 rahmat. Satu dari 99 rahmat itu diturunkan ke bumi. Salah satunya diberikan pada manusia yang bershalawat pada Nabi," paparnya menyitir hadits Nabi.


Selanjutnya, shalawat menjadi penyebab terkuat dekat dengan Nabi di kala seseorang kesepian. Artinya, di alam kubur, padang mahsyar, shalawat dapat mendorong seseorang berdekatan dengan Nabi.


“Dengan demikian, shalawat adalah jembatan yang paling mudah untuk dekat dengan nabi,” terang Habib Abdul Qodir Ba’abud.


Penceramah asal Probolinggo itu mengutarakan, shalawat juga menjadi guru bagi orang-orang yang tidak menemukan guru dan panutan. Karena shalawat akan mengeluarkan rasa bimbang dalam hati seseorang. Allah akan mengilhamkan di dalam hatinya keberkahan dan mengarahkan pada kebaikan setiap ada di depannya.


"Perlu diketahui, shalawat adalah jembatan dari semua hajat. Abdullah bin Abbas RA mengatakan, siapa saja yang memohon pada Allah lewat shalawat, niatnya akan diterima dan hajatnya akan dikabulkan oleh Allah. Juga disampaikan oleh Umar bin Khattab RA, telah sampai kabar kepadaku, doa itu mengambang antara langit dan bumi kecuali didorong dengan shalawat," ucapnya.


Tak hanya itu, shalawat dapat menjadi tameng dari kejelekan dan marabahaya. Habib Abdul Qodir menceritakan kisah seseorang yang bermimpi melihat perkara buruk. Ternyata, sambungnya, sosok hitam misterius itu adalah bagian dari kemaksiatan yang ia lakukan.


"Bagaimana cara menghilangkannya? Perbanyak baca shalawat. Bayang-bayang hitam yang datang pada mimpi seseorang itu akan menjadi putih dan tak lagi menghantuinya," katanya.


Alumni Pondok Pesantren Darul Musthafa Tarim itu mengungkapkan, tak butuh tirakat untuk membersihkan hati, cukup bershalawat hati seseorang akan bersih. Seperti halnya dikatakan oleh Abu Bakar Ash-Shiddiq RA, shalawat mampu menghapus dosa. Layaknya air es disiramkan ke bara api.


"Amalan yang paling spesial adalah shalawat. Allah pasti menerima shalawat yang kita baca. Bahkan, shalawat menjadi penyebab terkuat mendapatkan barakah. Abu Hurairah berkata, jika segala aktivitas tidak dimulai dengan shalawat, maka pekerjaan kita tidak barakah," tandasnya.


Madura Terbaru