• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Madura

2 Kali Kantor MWCNU Lenteng Sumenep Dibakar Orang Tak Dikenal

2 Kali Kantor MWCNU Lenteng Sumenep Dibakar Orang Tak Dikenal
Petugas melakukan olah Tempak Kejadian Perkara di Kantor MWCNU Lenteng, Sumenep. (Foto: NOJ/Firdausi)
Petugas melakukan olah Tempak Kejadian Perkara di Kantor MWCNU Lenteng, Sumenep. (Foto: NOJ/Firdausi)

Sumenep, NU Online Jatim

Beredar video bahwa kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep terbakar. Informasi tersebut sebenarnya tidak tepat karena yang terbakar adalah kantor Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Lenteng, Sumenep, Jumat (05/05/2023) dini hari.

 

Kasus kebakaran ini awalnya diketahui oleh 3 orang pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) yang piket jaga. Kala itu mereka sedang membuang air rebusan mi instan di luar kantor.

 

"Saat membuang air rebusan, mereka melihat gedung penyimpanan bahan bangunan mengeluarkan kepulan asap dan si jago merah yang merembet ke gedung. Sebagian ada yang memadamkan api dengan alat seadanya, yang satunya menghubungi kami via telepon. Ia melaporkan tumpukan kayu di belakang kantor terbakar di malam hari," kata saksi mata, Sabtu (06/05/2023).


Pada saat itu, ia menghubungi kepolisian sektor (polsek) setempat dan akhirnya tiba di lokasi. Pada pukul 03.00 WIB, 3 unit mobil pemadam kebakaran tiba untuk memadamkan api.


"Sebelum petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi, pengurus dan masyarakat berusaha memadamkan api dengan alat seadanya. Hingga akhirnya api padam setelah petugas datang," ungkapnya.

 

Ia menegaskan, bahwa yang terbakar adalah kayu yang ada di depan dan belakang kantor. Akibat kejadian ini setidaknya mengakibatkan kerugian sekitar Rp30 juta.

 

Kendati tidak ada korban jiwa dan tidak membakar isi kantor, pihaknya melaporkan kepada pihak berwajib. Ditambah lagi ada kejanggalan dan dugaan atas insiden itu. Saat ini lokasi dipasang police line dan dalam penanganan serta penyelidikan oleh aparat penegak hukum.

 

Kejadian Janggal Kedua

Sebagaimana disampaikan kontributor NU Online Jatim, bahwa ini sebenarnya merupakan kejadian kedua. Ketua MWCNU Lenteng, Kiai Muhammad Saleh Hasan menyatakan, kebakaran ini janggal. Karena sebelumnya terjadi saat malam lebaran di depan kantor, Sabtu (22/04/2023) pukul 03.30 WIB.

 

Diceritakan, salah satu pengurus MWCNU Lenteng KH Wafi Nuh melihat si jago merah melahap material bangunan, yakni kayu yang dipersiapkan untuk pembangunan toko Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU).

 

"Saksi lainnya adalah Bendahara MWCNU Rasyidi yang melintas di lokasi pada pukul 05.00 WIB juga melihat kobaran api di depan kantor. Beruntung api bisa dipadamkan," katanya, Sabtu (06/05/2023).

 

Insiden yang kedua terjadi di belakang kantor, Jumat (05/05/2023) pukul 01.30 WIB. Dikatakan, di belakang kantor ada material bangunan yang berupa kayu untuk pembuatan dapur dan tempat parkir.

 

Pada saat itu, beberapa saksi menghubungi kepolisian sektor (polsek) setempat dan akhirnya tiba di TKP. Pada pukul 03.00 WIB, 3 unit mobil pemadam kebakaran tiba untuk memadamkan api.

 

Kiai Saleh mengatakan, kasus yang pertama, pihaknya telah melaporkan pada kepala desa setempat. Berhubung tidak ada perkembangan, akhirnya melaporkan kepada polsek atas kejadian janggal tersebut.

 

"Selama 10 hari polsek tidak memberi kabar. Hingga akhirnya muncullah kasus yang serupa. Berhubung polsek lambat dalam penanganan kasus pertama, kami angkat kasus ini ke kepolisian resort (polres). Kami juga menyampaikan laporan ini kepada Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep," ungkapnya.

 

Berkat laporan tersebut, PCNU berkoordinasi dengan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Koordinasi tersebut membuahkan hasil, yakni Kepolisian Daerah (Polda) Jatim turun lapangan dalam rangka olah tempat kejadian perkara.

 

Hal senada disampaikan oleh Wakil Ketua MWCNU Lateng Achmad Bahrur Rozi. Ia mengutarakan, saat kejadian pertama, pihaknya telah melaporkan ke polsek. Ditegaskan, polsek tidak memberikan surat perkembangan penyelidikan.

 

"Kurang lebih setengah bulan tidak memanggil saksi. Hingga pada akhirnya terjadi kasus yang serupa pada hari Kamis malam Jumat Legi yang membakar tumpukan kayu di belakang kantor," tuturnya.

 

Di kasus yang kedua ini, lanjutnya, MWCNU bersama badan otonom tidak mau memberikan laporan pada polsek, karena kehilangan kepercayaan. Atas restu Mustasyar dan Rais MWCNU, ditambah lagi mendapat dukungan dari PCNU, pihaknya melaporkan ke polres. Karena insiden ini terjadi dua kali dan menyangkut marwah NU.

 

"Kami berharap kasus ini segera terungkap pelakunya. Seumpama tidak ada kejelasan akan kami kawal agar terselesaikan," tandasnya.


Editor:

Madura Terbaru