• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 28 Maret 2024

Madura

Faidal, Ahli Falak NU Sumenep Kembangkan Qiswa Portable

Faidal, Ahli Falak NU Sumenep Kembangkan Qiswa Portable
Qiswa Portable yang dikembangkan Pengurus LFNU Sumenep Ahmad Faidal. (Foto: NOJ/F)
Qiswa Portable yang dikembangkan Pengurus LFNU Sumenep Ahmad Faidal. (Foto: NOJ/F)

Sumenep, NU Online Jatim

Pengurus di Pengurus Cabang Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama Kabupaten Sumenep, Ahmad Faidal, mengembangkan Qibla Finder and Istiwa Corector atau Qiswa Portable (QP). Alat tersebut berfungsi untuk melacak arah kiblat dari bebagai lokasi dan pengoreksi jam istiwak yang dapat digunakan oleh para Nahdliyin, khususnya pegiat Ilmu Falak.

 

QP sebetulnya sudah ada dan digunakan oleh pegiat astronomi sejak beberapa tahun lalu. Namun, QP yang dikembangkan Faidal berbeda dengan yang lain. Ia mengatakan, QP yang dikembangkannya bisa menambah khazanah dan melengkapi media pembelajaran studi astronomi Islam.

 

“Alat kami dilengkapi dengan laser siku yang merupakan salah satu instrumen astronomi Islam yang bermanfaat pada pengguna. Selain itu, memiliki tingkat akurasi tinggi dan mudah digunakan untuk mengukur arah kiblat dan proses terjadinya istiwak,” kata Faidal kepada NU Online Jatim, Senin (26/07/2021).

 

Ia lantas menjelaskan langkah yang harus dilakukan untuk menentukan arah kiblat dengan menggunakan QP yang ia kembangkan. Pertama, posisikan QP di area yang tersinari matahari. Kedua, perhatikan posisi kedataran tempat dengan waterpas yang ada di alat. Ketiga, posisikan arah Qiswa dengan bantuan jarum kompas (jarum merah menghadap pada titik U atau N).

 

Keempat, periksa harga variasi magnetik kompas dengan bantuan aplikasi (map coordinate) atau menggunakan aplikasi khusus QP yang ada di android. Kelima, periksa arah kiblat lokasi yang tertera di aplikasi QP. Keenam, posisikan arah benang sesuai dengan angka arah kiblat yang ditunjuk oleh aplikasi Qiswa. Ketujuh, arah benang adalah arah yang menuju Ka'bah atau baitullah.

 

Jika QP akan digunakan untuk mengoreksi jam istiwak, maka langkahnya. Pertama, lakukan cara dari poin 1 sampai poin 4 di atas. Kedua, perhatikan bayang-bayang Matahari antara garis utara (U) dan selatan (S) yang ada di QP. Ketiga, ketika bayang Matahari (ujung tongkat) tepat pada garis U-S, posisikan jarum jam istiwak yang digunakan tepat pada jam 12.00. Keempat, periksa keakuratan jam istiwak yang digunakan selang empat hari untuk mengoreksi keakuratannya dengan perjalanan hakiki Matahari.

 

"Untuk alat pelacak arah kiblat selain QP, penggunaannya rata-rata menggunakan bayang Matahari. Sehingga alat bisa berfungsi jika ada sinar Matahari. Sedangkan Qiswa Portable yang saya buat bisa digunakan saat ada bayang Matahari atau pun tanpa bayang Matahari. Karena Qiswa sudah dilengkapi dengan kompas," ujar Faidal.

 

Dosen Fakultas Syariah Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (Instika) Guluk-Guluk itu mengaku QP yang dikembangkannya sudah mendapatkan rekomendasi dari Guru Besar Astronomi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Susiknan Azhari. Alatnya juga digunakan sebagai media pembelajaran warga NU Gunung Wungkal, Pati, Jawa Tengah, STKIP Banda Aceh Darussalam, UIN Walisongo Semarang, dan di INSTIKA Guluk-Guluk Sumenep.

 

Faidal mengatakan, QP yang dikembangkannya juga sudah beredar di pasaran. Warga NU bisa memesan di pasar online Shopee atau menghubungi kontak person 085231296268. "Alat yang kami buat sudah dipublikasikan dan digunakan semenjak tanggal 20 Desember 2020 M atau bertepatan 5 Jumadil Ula 1442 H," ujarnya.

 

Editor: Nur Faishal

 


Madura Terbaru