Sumenep, NU Online Jatim
Pimpinan Cabang (PC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Sumenep meraih juara pertama ajang Penyuluhan Kesehatan Organisasi Masyarakat (Ormas) yang di selenggarakan oleh Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sumenep. Kegiatan tersebut dipusatkan di Sekretariat PKK kabupaten setempat, Rabu (02/03/2022).
PC Fatayat Sumenep mengirim utusan tim Bidang Kesehatan dan Lingkungan (Kesling) atas nama Nyai Hj Virzannida Busyro dan Kiswatun Sa'adah. Dalam ajang tersebut setidaknya diikuti 19 kelompok mewakili masing-masing ormas di Kabupaten Sumenep.
"Jadi lomba tersebut merupakan lomba penyuluhan kesehatan yang diperuntukkan bagi Ormas. Ada 19 Ormas yang ikut berpartisipasi. Saya selaku Koordinator Kesling PC Fatayat diutus untuk ikut dan mewakili," kata Ning Virza, sapaan akrab Nyai Hj Virzannida Busyro.
Menurut Ning Virza, dalam lomba ini dirinya bersama rekannya memaparkan Gerakan Masyarakat (Germas) Pola Hidup Sehat dengan tema bahaya merokok. Dalam presentasinya, dirinya membawa alat peraga berupa tes sederhana untuk mengetahui tingkat bahaya rokok. Alat tersebut mudah dibawa dan dapat digunakan di mana saja.
Menurutnya, sebatang rokok saja sudah berbahaya serta dapat merugikan kesehatan tubuh manusia.
"Sistem penilaiannya, setiap Ormas diberikan waktu 10 menit untuk mengemukakan gagasannya. Ada 7 pilar Germas tentang pola hidup sehat sedangkan kami mengambil tema tentang bahaya merokok," ujarnya.
Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Hangtuah Surabaya itu, mengaku sangat bahagia atas prestasi yang diraihnya. Ia mengaku terharu dan bangga gagasannya dapat diapresiasi oleh Tim Penggerak PKK dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep.
"Alhamdulillah, tentunya sangat bangga kami bisa mewakili PC Fatayat NU dan dapat apresiasi dari Tim Penggerak PKK dan Dinas Kesehatan," terangnya.
Ibu Nyai di Pesantren Tahfidzul Qur'an Al-Karimiyyah Sumenep itu mengatakan, prestasinya tak lepas dari barokah para muassis NU. Ia mengaku keikutsertaan dalam lomba murni berangkat atas dasar pengabdian dan berharap dapat diakui sebagai santri KH Hasyim Asy'ari dan muassis NU lainnya.
"Prestasi ini tak lepas dari doa, ikhtiyar kita, dan barokah para muassis NU. Semoga saya dan kami PC Fatayat NU Sumenep di akhirat kelak dapat diakui sebagai santrinya," pungkasnya.
