• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Madura

Guru Besar Universitas Al-Azhar Imbau Umat Islam Tidak Mengkafirkan Sesama

Guru Besar Universitas Al-Azhar Imbau Umat Islam Tidak Mengkafirkan Sesama
Suasana muhadarah ilmiah Syekh Muhammad Salim bin Abu Ashi. (Foto: NOJ/Firdausi)
Suasana muhadarah ilmiah Syekh Muhammad Salim bin Abu Ashi. (Foto: NOJ/Firdausi)

Sumenep, NU Online Jatim

Guru besar Ilmu Al-Quran Tafsir Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir, Prof Syaikh Muhammad Salim Abu Ashi Al-Azhari Al-Hanafi mengimbau kepada umat Islam agar tidak mudah mengkafir-kafirkan sesama muslim, kendati orang tersebut melakukan dosa.

 

Dalam muhadharah ilmiahnya yang bertajuk 'Toleransi dan Keragaman dalam Bermazhab', ia mengatakan, orang yang terpelajar tidak mudah mengkafirkan seseorang atas dosa yang dilakukannya.

 

“Jikalau kita melihat fenomena-fenomena jahat, dosa-dosa besar yang tersebar di masyarakat. Jangan sekali-kali mengkafirkan masyarakat itu,” pintanya kepada santri yang berkumpul di Masjid Jami’ Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk, Sumenep, Kamis (10/08/2023).

 

Dirinya menyitir dawuh Rasulullah Saw, apabila bertemu dengan dua orang muslim yang bertengkar dan saling membunuh, maka keduanya masuk

neraka. Kendati melakukannya, keduanya tetap seorang muslim.

 

“Apabila ada orang yang melakukan dosa besar, dosanya banyak sekali kemudian wafat sebelum ia bertaubat, jangan sekali-kali kita menghakiminya. Apakah dia masuk surga atau neraka. Allah tidak pernah menjadikan kunci surga dan neraka berada di tangan siapapun. Itu semua tergantung dari keputusan-Nya,” terangnya.

 

Imam Ibrahim Al-Laqqani mengatakan, sitir Syaikh Muhammad Salim, barang siapa yang meninggal dunia sebelum bertaubat, maka Allah lah yang memutuskan segalanya di akhirat kelak.

 

Diceritakan, Imam Asy'ari berusaha agar semua golongan berada di bawah payung Islam. Bahkan mewanti-wanti agar tidak boleh mengeluarkannya

dari umat Islam. Hal ini bisa dilihat di akhir usianya.

 

“Sebelum sakaratul maut, Imam Asy’ari memanggil salah satu muridnya. Beliau berkata, saksikanlah bahwasanya saya tidak pernah mengkafirkan

siapapun dari ahli kiblat dari umat Islam karena dosa yang mereka lakukan,” ungkapnya.

 

Hal penting yang perlu dicatat, menurutnya, aqidah adalah pokok atau pondasi yang penuh dengan ushul. Yang mana tidak ada toleransi dalam pokok keyakinan.

 

"Sebenarnya toleransi dalam keyakinan adalah kita selalu berada dalam satu barisan di bawah kalimat tauhid yang memayungi seluruh umat Islam meskipun berbeda mazhab," tandasnya.


Madura Terbaru