Dua Santri Tremas Raih Beasiswa Studi di Universitas Al-Azhar
Rabu, 19 Januari 2022 | 05:00 WIB
Risalatul Mu'awanah
Kontributor
Pacitan, NU Online Jatim
Dua santri dari Perguruan Islam Pondok Tremas, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan memperoleh beasiswa kuliah di Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir. Keduanya adalah Muhammad Zukhruf Muwafiqi dan Muhammad Niamul Amiq yang merupakan alumni dari Kota Tegal dan Kabupaten Semarang.
Kepada media ini, Amiq bercerita bahwa dia memperoleh beasiswa pendidikan kuliah di Al-Azhar melalui Pusat Studi Islam Bahasa Arab (Pusiba) setahun yang lalu. Dan disampaikannya bahwa tempaan selama di pesantren demikian menentukan, sehingga meraih kesempatan ke kampus Islam tertua tersebut.
Dikemukakan bahwa sewaktu di Pondok Tremas yang menjadi salah satu pengantar dirinya sukses meraih beasiswa. Selain bisa ngaji kitab, juga mendapatkan pengetahuan formal seperti sejarah Indonesia dan dunia, ilmu sosial, keorganisasian. Yang tidak kalah penting adalah menguasai bahasa Arab dan Inggris yang saat ini sangat dibutuhkan di dunia pendidikan.
“Pengalaman saya ketika masih di pondok yang selama ini sangat berperan dalam mengantarkan kuliah ke luar negeri, seperti halnya ngaji wetonan dan mencari guru pribadi yang dapat membimbing secara khusus skill yang saya miliki,” katanya kepada NU Online Jatim melalui WhatsApp, Senin (17/01/2022).
Ia mengaku beruntung menjadi salah satu dari sejumlah santri yang mendapatkan beasiswa kuliah di Al-Azhar. Menurutnya, selain dengan giat belajar, kesuksesan yang telah dicapainya saat ini tidak lepas dari doa orang tua, guru, serta teman seperjuangan.
“Salah satu hal yang selalu saya lakukan adalah meminta doa kepada siapa pun, terutama para guru dan orang tua yang telah mengajarkan banyak hal kepada saya. Kepada mereka, saya tidak berani membantah," ungkapnya.
Dirinya meyakini, setiap keinginan pasti ada jalan jika dibarengi dengan kesungguhan dan tekad yang kuat. Begitu juga dengan kisah kalangan yang meraih kesuksesan. Yang dilakukan adalah banyak ikhtiar, baik secara lahir maupun batin dalam menyelesaikan persyaratan kelulusan tes beasiswa.
Yang juga layak diketahui, bahwa keduanya juga melakukan riyadhah puasa selama tiga tahun. Hal itu merupakan penunjang agar lebih fokus dalam belajar. Tidak semata lantaran berburu kesempatan studi di luar negeri, banyak juga santri yang melakukan riyadhah di pondok. Ujungnya, mendapatkan kemudahan ketika terjun di masyarakat.
Penulis: Anwar Sanusi
Terpopuler
1
Sinergi LPBINU Jatim dan MMB SPS Unair, Bersatu Hadapi Bencana
2
Gerakan Koin sebagai Pilar Kemandirian dan Konsolidasi NU
3
20 Dai Muda Jatim Resmi Jadi Kader Kemenag RI, Siap Berdakwah di Era Digital
4
Menata Ulang Relasi Kiai dan Santri Ndalem
5
LF PBNU Tetapkan 1 Rabiul Awal 1447 H Jatuh pada Senin, 25 Agustus 2025
6
Mengenal Kudapan Jalabiya, Jajanan Tradisional Kue Manis Khas Dungkek Madura
Terkini
Lihat Semua