• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Rabu, 24 April 2024

Matraman

Dua Santri Tremas Raih Beasiswa Studi di Universitas Al-Azhar

Dua Santri Tremas Raih Beasiswa Studi di Universitas Al-Azhar
Muhammad Zukhruf Muwafiqi (kanan) dan Muhammad Niamul Amiq. (Foto:NOJ/Anwar Sanusi)
Muhammad Zukhruf Muwafiqi (kanan) dan Muhammad Niamul Amiq. (Foto:NOJ/Anwar Sanusi)

Pacitan, NU Online Jatim
Dua santri dari Perguruan Islam Pondok Tremas, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan memperoleh beasiswa kuliah di Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir. Keduanya adalah Muhammad Zukhruf Muwafiqi dan Muhammad Niamul Amiq yang merupakan alumni dari Kota Tegal dan Kabupaten Semarang.
 

Kepada media ini, Amiq bercerita bahwa dia memperoleh beasiswa pendidikan kuliah di Al-Azhar melalui Pusat Studi Islam Bahasa Arab (Pusiba) setahun yang lalu. Dan disampaikannya bahwa tempaan selama di pesantren demikian menentukan, sehingga meraih kesempatan ke kampus Islam tertua tersebut.  
 

Dikemukakan bahwa sewaktu di Pondok Tremas yang menjadi salah satu pengantar dirinya sukses meraih beasiswa. Selain bisa ngaji kitab, juga mendapatkan pengetahuan formal seperti sejarah Indonesia dan dunia, ilmu sosial, keorganisasian. Yang tidak kalah penting adalah menguasai bahasa Arab dan Inggris yang saat ini sangat dibutuhkan di dunia pendidikan.
 

“Pengalaman saya ketika masih di pondok yang selama ini sangat berperan dalam mengantarkan kuliah ke luar negeri, seperti halnya ngaji wetonan dan mencari guru pribadi yang dapat membimbing secara khusus skill yang saya miliki,” katanya kepada NU Online Jatim melalui WhatsApp, Senin (17/01/2022).
 

Ia mengaku beruntung menjadi salah satu dari sejumlah santri yang mendapatkan beasiswa kuliah di Al-Azhar. Menurutnya, selain dengan giat belajar, kesuksesan yang telah dicapainya saat ini tidak  lepas dari doa orang tua, guru, serta teman seperjuangan.
 

“Salah satu hal yang  selalu saya lakukan adalah meminta doa kepada siapa pun, terutama para guru  dan orang tua yang telah mengajarkan banyak hal kepada saya. Kepada mereka, saya tidak berani membantah," ungkapnya. 
 

Dirinya meyakini, setiap keinginan pasti ada jalan jika dibarengi dengan kesungguhan dan tekad yang kuat. Begitu juga dengan kisah kalangan yang meraih kesuksesan. Yang dilakukan adalah banyak ikhtiar, baik secara lahir maupun batin dalam menyelesaikan persyaratan kelulusan tes beasiswa.
 

Yang juga layak diketahui, bahwa keduanya juga melakukan riyadhah puasa selama tiga tahun. Hal itu merupakan penunjang agar lebih fokus dalam belajar. Tidak semata lantaran berburu kesempatan studi di luar negeri, banyak juga santri yang melakukan riyadhah di pondok. Ujungnya, mendapatkan kemudahan ketika terjun di masyarakat.

 

Penulis: Anwar Sanusi


Editor:

Matraman Terbaru