• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Madura

Kader PMII Annuqayah Sumenep Ikuti PKD Sambil Puasa Muharram

Kader PMII Annuqayah Sumenep Ikuti PKD Sambil Puasa Muharram
PKD PMII Instika Guluk-Guluk, Sumenep. (Foto: NOJ/F)
PKD PMII Instika Guluk-Guluk, Sumenep. (Foto: NOJ/F)

Sumenep, NU Online Jatim

Sebanyak 40 kader putri Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (Instika) Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, Madura, mengikuti Pelatihan Kader Dasar (PKD) di Aula Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama setempat pada Rabu sampai Jumat (11-13/08/2021). Hal yang menarik, panitia dan seluruh peserta melaksanakan puasa 1-10 Muharram saat mengikuti PKD tersebut.

 

Puasa 1-10 Muharram adalah puasa sunnah di awal tahun baru Hijriyah. Ketua Ketua Pengurus Komisariat (PK) PMII Guluk-Guluk Ahmad Sanusi mengatakan, peserta memang diinstruksikan untuk melaksanakan puasa Muharram selama mengikuti PKD. Kendati berpuasa, peserta tampak semangat mengikuti jalannya pelatihan.

 

“Betul, dalam rangka menyambut bulan Muharram, 40 peserta dan panitia PKD Putri diimbau untuk melaksanakan puasa dari tanggal 1-10 Muharram, tentu bagi yang tidak berhalangan,” katanya.

 

Ia menjelaskan, PKD dilaksanakan atas izin Pengurus Cabang PMII Sumenep. Tentu saja disyaratkan penerapan protokol kesehatan yang ketat. “Sebelum mengikuti acara, seluruh peserta harus melampirkan hasil test genose dan keterangan kesehatan dari dokter,” ujar Sanusi.

 

Alumni Pondok Pesantren Nasy’atul Muta’allimin Gapura itu menjelaskan, acara tersebut khusus kalangan putri dan dilaksanakan secara bertahap. Pertama khusus mahasiswa non pesantren. Kedua khusus untuk mahasiswa pesantren.

 

“Bagi mahasiswa yang berstatus mukim atau santriwati, kali ini tidak bisa digabung. Karena Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk ketat dengan protokol kesehatan,” terangnya.

 

Ia memaparkan, berhubung tradisi PMII Guluk-Guluk erat kaitannya dengan aturan pesantren, maka kultur yang dibangun adalah pesantren, sehingga dalam kegiatan formal, informal dan non formal harus dilaksanakan secara terpisah.

 

“Inilah ciri khas PMII Guluk-Guluk, seluruh kegiatan harus dipisah antara laki-laki dan perempuan. Karena notabene dari kalangan santri dan santriwati,” tuturnya saat memberikan alasan.

 

Ketua Korp PMII (Kopri) Guluk-Guluk Shofi Nur Agustini menjelaskan, PKD merupakan jenjang kegiatan Formal yang ada di PMII untuk diakui legalitasnya sebagai kader.

 

“Saat peserta mengikuti PKD, ia akan ditempa secara serius. Bukan hanya soal intelektual, tetapi juga mental. Sebab intelektual dan mental ini berbanding lurus untuk membentuk karakter kader dengan maksimal,” kata Shofi.

 

Editor: Nur Faishal


Madura Terbaru