Madura

Kasatkorwil Banser Jatim Tegaskan Empat Karakter Khas Ansor-Banser

Jumat, 16 Mei 2025 | 20:00 WIB

Kasatkorwil Banser Jatim Tegaskan Empat Karakter Khas Ansor-Banser

Kasatkorwil Banser Jatim, H. Rizza Ali Faizin Saat Sambutan di Pembukaan Susbalan. (Foto: NOJ/Deki)

Sumenep, NU Online Jatim

Kepala Satuan Koordinasi Wilayah (Kasatkorwil) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Jawa Timur, H. Rizza Ali Faizin, menegaskan bahwa terdapat empat karakter utama yang menjadi ciri khas dan tidak bisa dipisahkan dari kader Ansor-Banser. Empat karakter itu ialah karakter kebangsaan, kerakyatan, keislaman, dan kepemudaan.

Hal tersebut ia sampaikan saat membuka Kursus Banser Lanjutan (Susbalan) ke-52 Satkorwil Banser Jatim di Satkorcab Banser Sumenep yang bertempat di Pondok Pesantren Nasyrul Ulum, Aengdake, Bluto, Sumenep, Jumat-Ahad (16-18/05/2025).

 

Pertama, karakter kebangsaan. Rizza menyebut bahwa eksistensi Ansor-Banser adalah wujud cinta kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Selain itu bukti cinta lain yang dimiliki kader Ansor-Banser juga selalu taat dan patuh terhadap perintah kiai.

 

“Apapun perintah kiai, dalam kondisi apapun NKRI, Ansor-Banser akan selalu berada di garda terdepan melindungi,” ujarnya.

 

Kedua, karakter kerakyatan. Ia mencontohkan program ketahanan pangan yang telah dilakukan GP Ansor sebagai wujud kepedulian terhadap ketahanan pangan dan lingkungan. Menurutnya, dengan semangat ini menjadikan indikasi bahwa Ansor-Banser di Jatim benar-benar eksis dan punya fungsi strategis di tengah-tengah masyarakat.

 

“ Satu ranting, satu ladang. Inilah yang terus didorong oleh Ketua Umum PP GP Ansor dan Ketua PW GP Ansor Jatim. Ansor-Banser harus hadir dan memberi solusi di tengah masyarakat,” jelasnya.

 

Ketiga, karakter keislaman. Ia menekankan bahwa Islam yang dipegang oleh Ansor-Banser adalah Islam rahmatan lil alamin. Islam yang damai, merangkul tanpa memukul.

 

“Bukan Islam yang suka menyalahkan, mengkafirkan, atau menyesatkan. Tapi Islam yang merangkul, bukan memukul. Islam yang membawa kedamaian, bukan perpecahan,” tegasnya.

 

Karakter yang terakhir adalah karakter pemuda. Ia menekankan bahwa pemuda Ansor-Banser harus menjadi pribadi yang berani, kreatif, dan inovatif.

 

“Tidak boleh cengeng, tidak gampang ngambek. Ansor-Banser itu satu komando, satu barisan. Kalau sudah ada keputusan, harus patuh dan solid,” pesannya.

 

Dalam kesempatan tersebut, Rizza juga mengapresiasi terpilihnya Kasatkorcab Banser Sumenep yang baru. Ia mengingatkan agar seluruh anggota Banser di Sumenep mendukung penuh kepemimpinan yang telah diputuskan bersama.

 

“Tidak boleh ada Banser dua komandan. Jika sudah ada yang terpilih, semua harus tegak lurus dalam satu barisan,” pungkasnya.