• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Madura

Katib NU Pragaan Sumenep: Orang Alim Istiqamah Belajar Tanpa Henti

Katib NU Pragaan Sumenep: Orang Alim Istiqamah Belajar Tanpa Henti
Katib MWCNU Pragaan memberi pengarahan pada musyawirin bahtsul masail. (Foto: NOJ/Firdausi)
Katib MWCNU Pragaan memberi pengarahan pada musyawirin bahtsul masail. (Foto: NOJ/Firdausi)

Sumenep, NU Online Jatim

Katib Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Pragaan, Kiai Fathorrahman Hasbullah mengatakan, orang yang dikatakan alim adalah orang yang merasa dirinya tidak puas dengan ilmu yang mereka miliki. Artinya, mereka akan terus belajar tanpa henti, dan tidak merasa cukup dengan ilmu yang mereka miliki.


“Jika ada orang yang merasa cukup dengan ilmu yang ia miliki, maka ia bukan orang alim. Orang yang berilmu, ia senantiasa memuliakan ilmunya belajar dan mengembangkan ilmunya,” ujarnya saat memberikan pengarahan di Forum Bahtsul Masail MWCNU yang dipusatkan di Ranting NU Larangan Perreng, Pragaan, Sumenep, Ahad (21/01/2024).


Yang paling parah lagi, lanjutnya, orang yang merasa dirinya memiliki ilmu, padahal ia tidak memiliki ilmu. Orang tersebut dikatakan orang bodoh. Ia mengibaratkan orang bodoh seperti halnya seorang siswa yang menyatakan bahwa ia mengerti atas materi yang dijelaskan oleh guru dalam kelas, namun kenyataannya ia tidak mengerti.  


“Fahimtum? Fahimna kata siswa saat ditanya oleh guru atas materi yang dijelaskan. Kenyataannya, siswa tidak mengerti. Nah kami tidak mengingkan ini terjadi di dalam forum bahtsul masail. Ini pentingnya perkumpulan. Yang awalnya tidak tahu, musyawirin tahu karena bertanya. Ingat, jangan merasa pintar, teruslah belajar,” pintanya.


Kiai Fathor sapaannya menjelaskan, tujuan diadakannya forum bahtsul masail adalah agar musyawirin tahu nash-nash dan membahas ragam masalah maudlu’iyah (tematik) dan waqi’iyah (aktual) yang nantinya akan diputuskan dalam forum ini.


“Kita berkumpul di dalam forum ini akan mengetahui nash-nash dari masalah yang ada. Artinya, musyawirin akan mengetahui pendapat ulama-ulama al-Mutaqaddimin dalam menyikapi sebuah persoalan yang sedang terjadi. Sedangkan penetapan hukum tidak ditentukan secara pribadi, tapi secara bersama,” terangnya.


Pihaknya berharap, semoga Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) dan santri se-Pragaan yang berkumpul dalam forum ini bisa memperdalam keilmuannya pada ilmu fiqih, ushul fiqih, hadits, dan lainnya. “Khususnya para santri yang berkenan hadir ke acara bulanan ini. Semoga kita mendapatkan ilmu yang nafi’ dan bermanfaat,” pungkasnya.


Madura Terbaru