• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Madura

Sosok Teladan, Kiai Khairullah Wakil Katib NU di Sumenep Wafat

Sosok Teladan, Kiai Khairullah Wakil Katib NU di Sumenep Wafat
Kiai Khairullah Misyar, Wakil Katib Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Pragaan, Sumenep wafat. (Foto: NOJ/Firdausi).
Kiai Khairullah Misyar, Wakil Katib Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Pragaan, Sumenep wafat. (Foto: NOJ/Firdausi).

Sumenep, NU Online Jatim

Innalillahi, kabar duka wafatnya ulama atau kiai di Madura kembali tersiar. Yakni Kiai Khairullah Misyar, Wakil Katib Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Pragaan, Sumenep. Ia wafat sekitar jam 03.00 WIB pagi tadi, Rabu (07/07/2021).

 

Ia merupakan alumni Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Situbondo dan Pesantren Sidogiri Pasuruan. Almarhum akan dikebumikan di kompleks pemakaman Pondok Pesantren Al-Qarorul Makien, Cecce' Laok, Prenduan, Pragaan, Sumenep.

 

Kabar wafatnya Kiai Khairullah Misyar dikuatkan oleh Kiai Muhammad Tibyan, Wakil Pengasuh Al-Qarorul Makien Prenduan dan beberapa kerabat famili lainnya. Sebelumnya, almarhum divonis memiliki penyakit typus.

 

"Ya, benar. Kiai Khairullah Misyar wafat pagi tadi,” ujarnya.

 

Kiai Tibyan menceritakan, bahwa almarhum merupakan sosok teladan yang sangat aktif di berbagai kegiatan ke-NU-an, baik yang bersifat diniyah maupun ijtimaiyah.

 

“Karena itulah, tadi pagi turut melayat Rais dan Ketua MWCNU Pragaan serta Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Prenduan,” terangnya.

 

Kiai muda yang saat ini menjabat sebagai pengurus Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBM NU) Sumenep tersebut mengutarakan, bahwa almarhum merupakan salah satu tenaga pendidik yang kompeten di bidangnya.

 

"Selain beliau aktif di NU, almarhum salah satu tenaga pendidik senior di lembaga kami. Ilmu yang didapatkan di pesantren, ia tularkan pada santri-santri kami di sini," tambahnya.

 

Pada saat yang sama, Rais MWCNU Pragaan, KH Zarkasyi Abdurrahim menceritakan, bahwa pengabdian almarhum kepada NU sangat luar biasa. Terutama dalam menghadiri Bahtsul Masail, baik di tingkat MWC maupun Cabang.

 

"Jika tanpa beliau, rasanya forum kurang lengkap. Pasalnya, jawaban ia berikan sangat detail dan tekstual,” ungkapnya.

 

 

Kehampaan ini akan sangat terasa di acara rutinan PRNU Prenduan nantinya. Sebab, almarhum sering memimpin pengajian kitab Sullam Taufiq Ila Mahabbatillah 'ala al-Tahqiq sepekan dua kali.

 

Tidak hanya itu, Kiai Zarkasyi menyampaikan, bahwa almarhum sangat aktif sekali hadir di acara Ranting NU. Meskipun dalam keadaan kurang fit, ia paksakan sebisa mungkin untuk tetap hadir.

 

“Mestinya generasi muda NU harus belajar kepada kegigihan sosok Kiai Khairullah," tuturnya.

 

Diceritakan pula, bahwa almarhum sosok yang peduli terhadap kader NU atau Nahdliyin. Ia tak segan-segan menegur anggota ketika salah membaca atau memaknai kitab.

 

 

"Usai pengajian kitab, biasanya beliau tidak langsung pulang. Tetapi ia sempatkan untuk berdiskusi dengan sebagian pengurus,” pungkasnya.

 

Editor: A Habiburrahman


Madura Terbaru