• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 3 Mei 2024

Madura

Kemerdekaan, Warga di Sumenep Istiqamah Pasang Pernak-pernik di Sepanjang Jalan

Kemerdekaan, Warga di Sumenep Istiqamah Pasang Pernak-pernik di Sepanjang Jalan
​​​​​​​Pernak-pernik di blok Brungbung yang berdomisili di dua dusun, yakni Dusun Pangelen dan Cecce’, Desa Prenduan, Kecamatan Pragaan, Sumenep. (Foto: NOJ/Firdausi)
​​​​​​​Pernak-pernik di blok Brungbung yang berdomisili di dua dusun, yakni Dusun Pangelen dan Cecce’, Desa Prenduan, Kecamatan Pragaan, Sumenep. (Foto: NOJ/Firdausi)

Sumenep, NU Online Jatim
Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 RI, warga blok Brungbung yang berdomisili di dua dusun, yakni Dusun Pangelen dan Cecce’, Desa Prenduan, Kecamatan Pragaan, Sumenep senantiasa istiqamah hiasi sepanjang jalan dengan pernak-pernik bendera, lampion, lampu, sisa botol air mineral yang diwarnai merah putih.


Tokoh Pemuda Brungbung, Khairuddin mengatakan, memeriahkan hari kemerdekaan dengan pernak-pernik ini merupakan bagian dari rasa syukur kepada Allah SWT dan menghormati serta mengenang jasa-jasa para syuhada. Atas pengorbanannya, bangsa dibebaskan dari penjajah.


Dirinya melaporkan, pernak-pernik yang dipasang kurang lebih 300 meter itu hanya ada di momen 17 Agustus. Kurang lebih 10 juta modal yang dikeluarkan untuk memeriahkannya setiap tahun.


“Tidak ada tokoh yang mempelopori pemasangan pernak-pernik ini. Ini murni dari masyarakat yang memiliki rasa cinta tanah air,” ucapnya kepada NU Online Jatim, Senin (21/08/2023).


Sumber dana untuk pernak pernik 17-an, lanjutnya, murni dari hasil iuran warga. Ada pula pernak-pernik yang menjadi hak milik perseorangan, seperti lampu, bendera Nahdlatul Ulama (NU) dan sebagainya. Bahkan ada juga pengendara mobil yang tanpa diminta, malah membantu pendanaan.


“Di daerah lain ada, tapi tidak sama dengan yang di Brungbung, karena selain mensyukuri hari kemerdekaan, kami jadikan momentum ini lebih mempererat persaudaraan antar warga,” terangnya.
Tidak hanya pernak-pernik yang menghiasi jalanan, di momen ini para pemuda memeriahkannya dengan menampilkan musik kesenian lokal yakni ul-daul. Ada pula atraksi can macanan yang tampil guna menarik antusiasme masyarakat di luar desa.


“Alhamdulillah, akrobatik can macanan membuat jalan pedesaan macet dan memberikan kesempatan kepada pedagang kaki lima berjualan di malam hari,” jelasnya.


Alumni Pondok Pesantren Annuqayah Latee ini mengutarakan, pernak-pernik yang dipasang sebagian sisa tahun sebelumnya dan memperbaharui serta menambah pernak-pernik baru. Tentunya dengan
konsep dan tema kemerdekaan.


“Kami kira tidak ada perbedaan konsep dengan tahun sebelumnya. Yang beda hanya menambah dan memperbaharui pernak-pernik. Kemeriahan ini berjalan setiap tahun, tapi tidak semeriah HUT ke-77 dan ke-78.


Madura Terbaru