• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Madura

Ketua Ansor Sumenep: Jangan Ukur Pengabdian dengan Nominal

Ketua Ansor Sumenep: Jangan Ukur Pengabdian dengan Nominal
Kiai Qumri Rahman (pegang mik), Ketua PC GP Ansor Sumenep. (Foto: NOJ/ Firdausi)
Kiai Qumri Rahman (pegang mik), Ketua PC GP Ansor Sumenep. (Foto: NOJ/ Firdausi)

Sumenep, NU Online Jatim
Kiai Qumri Rahman, Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sumenep mengatakan, pengabdian jangan artikan pada perolehan nominal. Jika demikian, maka sulit untuk memperoleh keberkahan.


Pernyataan ini disampaikan saat membuka acara Konferensi Anak Cabang (Konferancab) GP Ansor Pragaan di Aula Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) setempat, Ahad (24/07/2022) sore.


"Coba kita lihat kiai-kiai kampung atau kiai langar, tidak ada satupun yang memiliki mobil Alphard, Pajero, Innova, dan lainnya. Mereka mengajar ngaji diniatkan untuk li i'la kalimatillah. Artinya, apa yang kita kerjakan di Ansor, akan menjadi jariyah dan diteladani oleh adik-adik yang akan meneruskan tongkat estafet ini," ujarnya.


Alumni Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan itu mengimbau, agar kader Ansor jangan pulang sebelum menang. Maksudnya, kader dituntut untuk berkhidmat dengan sabar dan ikhlas. Karena pemuda adalah aset terbesar yang dimiliki bangsa untuk menjaga dan mempertahankan kejayaan Indonesia dan Islam Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah.


"Mari kita teladani mantan Ketua PAC GP Ansor Nonggunong yang menjadikan teguran sebagai cambuk dan motivasi agar lebih baik lagi ke depannya. Perlu diketahui, ia belajar gramatika bahasa Arab pada seorang kiai dengan alasan mendapat kritik dari Syuriyah saat salah menyampaikan sesuatu di sebuah acara," tutur Kiai Qumri.


Walaupun ia pernah melakukan kesalahan, lanjutnya, ia berbenah diri agar menjadi orang yang alim dan ahli di bidang bahasa. Menurutnya, ini yang dimaksud dengan tidak kembali pulang sebelum menang.


"Setiap ada kegiatan unsur Ansor, kita harus hadir. Namun persoalan keluarga dan organisasi harus seimbang," pintanya.


Alumni Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, Situbondo itu berharap agar pemilihan ketua yang menjadi bagian dalam kegiatan Konferensi dilaksanakan secara mufakat dan aklamasi.


"Kemarin, kami bersama pengurus menghadiri Konferancab di Kepulauan Gayam dan Nonggunong. Dua-duanya terpilih secara aklamasi. Mengapa? Katanya mereka mencontoh terpilihnya Ketua PC secara aklamasi," terangnya.


Sementara itu, Imam Ghazali selaku Ketua PAC GP Ansor Pragaan yang terpilih secara aklamasi itu mengibaratkan Ansor seperti permata rugby terbaik. Semakin digosok semakin cantik dan ciamik. Harga jualnya pun semakin mahal, karena bentuknya menawan.


“Maksudnya, organisasi yang berjalan dari hulu ke hilir dan sebaliknya, menjadikan Ansor sebagai gerakan pemuda yang dipertimbangkan oleh berbagai pihak,” kata alumni Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk itu.


"Di periode kedua ini kami berharap kesolidan dan gerak organisasi semakin tertata. Jangan terlena pada prestasi yang gemilang, tetapi kita harus terus berbenah diri guna memperjuangkan nilai-nilai ke-NU-an," imbuhnya.


Dirinya pun mengajak pada kader untuk membangun organisasi di segala bidang. Dengan sinergisitas antar sesama pengurus, maka Ansor bisa menyapa warga di akar rumput dan membuktikan diri sebagai organisasi kepemudaan yang tak lekang oleh zaman dan masa.


"Kami ucapkan terima kasih dan apresiasinya kepada pengurus yang bekerja sama selama kami memimpin di periode 2020-2022. Di periode kedua selanjutnya, kami memohon bimbingan dari jajaran pengurus MWCNU agar langkah kami lebih baik dari sebelumnya," tandasnya.


Madura Terbaru