• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Rabu, 26 Juni 2024

Madura

Ketua NU di Sumenep: Kriteria Memilih Calon Ketua Hasil Istikharah yang Baik

Ketua NU di Sumenep: Kriteria Memilih Calon Ketua Hasil Istikharah yang Baik
Ketua MWCNU Pragaan, Sumenep, KH A Junaidi Muarif saat memberikan sambutan di acara Konferancab PAC GP Ansor Pragaan. (Foto: NOJ/Firdausi)
Ketua MWCNU Pragaan, Sumenep, KH A Junaidi Muarif saat memberikan sambutan di acara Konferancab PAC GP Ansor Pragaan. (Foto: NOJ/Firdausi)

Sumenep, NU Online Jatim

Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Pragaan, KH A Junaidi Muarif mengatakan, masa khidmahnya di NU secara struktural akan berakhir 5 bulan lagi. Oleh karenanya pengurus melakukan safari ranting guna menata program kerja. Karena mereka baru menghelat Musyawarah Ranting (Musran) bulan lalu.


Pernyataan ini disampaikan saat memberikan sambutan di acara Konferensi Anak Cabang (Konferancab) ke-6 Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Pragaan yang dipusatkan di Aula Al-Ikhlas Kantor Urusan Agama (KUA) Pragaan, Sumenep, Jum’at (14/06/2024).


“Kehadiranku ingin mendorong mereka untuk menggelar musyawarah kerja, serta menjelaskan tugas dan fungsi syuriyah, tanfidziyah dan departementasinya,” tuturnya.


Pihaknya berharap, program kerja lama yang berhasil direalisasikan harus dilanjutkan. Sementara program yang belum terealisasi, harus direalisasikan oleh pengurus terpilih. Tak hanya itu, tipikal pemimpin ada 2, yakni pemimpin yang memiliki bakat di bidang menajemen keorganisasian dan pemimpin yang ditakdirkan oleh Allah.


“Saya adalah pemimpin yang ditakdirkan oleh Allah. Kendati saya memiliki kekurangan, banyak pengurus lainnya membantuku dalam mengemban amanah ini. Jangan melihat pemimpin dari karier dan memiliki gaji yang besar,” paparnya.


Alumni Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-guluk ini menegaskan, Rasulullah tidak suka kepada sahabat yang meminta dipilih oleh rakyat menjadi pemimpin (jabatan), kecuali dipercayai (dipilih) oleh rakyat.


Baginya, apa yang dilakukan oleh pengurus lama dalam pemilihan calon ketua baru sangatlah baik. Pasalnya, mereka sowan kepadanya untuk mengistikharahkan calon ketua yang bakal diusung dalam konferensi ini.


“Selain memusyawarahkan dengan masyayikh, istikharah adalah tradisi ulama pendahulu dalam memilih calon pemimpin. Dan 2 nama yang diistikharahkan oleh Katib MWCNU, hasilnya baik semua,” terangnya.


Kiai Junaidi berharap kepada musyawirin untuk mematuhi ketua yang terpilih atau satu komando. Apalagi calon ketua yang ada di forum ini, hasil istikhrahnya baik.


“Kalian berkhidmah di Ansor hakikatnya kalian belajar. Saya yakin pilihan Allah akan membawa Ansor lebih baik lagi dan pengurus lama akan meneruskan tongkat estafet di MWCNU,” tandasnya.


Madura Terbaru