Sumenep, NU Online Jatim
Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) berperan aktif dalam hal perkembangan sumber daya manusia. Karena kondisi terkini, metodologi dakwah Nahdliyin masih menggunakan model lama di era digital.
Pernyataan ini dikatakan oleh KH A Pandji Taufiq, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep pada acara istighotsah kubro menyongsong satu abad NU dan tahun baru 1444 H, Kamis (28/07/2022) di aula Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Pragaan, Sumenep.
Dirinya bersyukur bahwa PBNU, PWNU, PCNU, dan MWCNU mulai mengembangkan model dakwah digital, seperti adanya TVNU, NU Online, dan beberapa situs resmi NU di berbagai tingkatan.
"Hanya saja di beberapa kecamatan masih menggunakan panggung sebagai dakwah. Artinya, masih belum bisa menyajikan menu dakwah. Jika dibandingkan dengan zaman dulu, ulama menanamkan 20 sifat wajib bagi Allah yang sangat kuat di hati masyarakat," kenangnya.
Adanya modifikasi pengajian, menurutnya banyak godaan yang membuat ideologi warga tergerus dengan dakwah di luar Ahlussunnah wal Jamaah.
"Pengurus NU di akar rumput harus mencoba melakukan reformasi dan meramu model dakwah yang kekinian, seperti tutorial merawat jenazah, film animasi tentang ideologi Aswaja An-Nahdliyah. Ini tugas Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) dan Lembaga Ta'lif wan Nasr Nadhlatul Ulama (LTNNU). Kami menginginkan ada Upin Ipin NU mengajar tauhid," harapnya.
Alumni Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk itu mengajak pada pengurus NU di akar rumput untuk bekerja sama dengan kader yang ahli di bidang dakwah dan IT. Karena segmentasi dakwah tidak hanya menyasar kalangan tua saja, tetapi pada pemuda, remaja, dan anak-anak.
"Dakwah kelompok di luar NU sudah sampai ke buku anak-anak dan film. Oleh karenanya, kita harus menuangkan ilmu dan pengalamannya di tingkat ranting dan anak ranting," pintanya.