• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 2 Mei 2024

Madura

Wakil Ketua NU Sumenep Ungkap Dua Tugas Utama NU

Wakil Ketua NU Sumenep Ungkap Dua Tugas Utama NU
Ach Zubairi Karim, Wakil Ketua NU Sumenep. (Foto: NOJ/Firdausi)
Ach Zubairi Karim, Wakil Ketua NU Sumenep. (Foto: NOJ/Firdausi)

Sumenep, NU Online Jatim

Ach Zubairi Karim, Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep, mengatakan bahwa tugas NU ada dua, yakni menyiarkan agama dan merawat negara serta masyarakat. Pernyataan ini disampaikan di acara Sumenep Menyapa yang dilaksanakan secara serentak oleh Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) se-Sumenep, Selasa (19/04/2022) malam.


“Untuk mencapai tugas itu, dibentuklah 18 lembaga atau departemen yang menjadi perangkat NU untuk bergerak sampai ke tingkat ranting. Sedangkan stressing dari MWCNU Pragaan adalah dibentuknya Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) dan NU Care  Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU),” katanya di halaman Pondok Pesantren Agung Damar Pakamban Daya, Pragaan, Sumenep.


Dijelaskan pula, ketika gerakan Kotak Infaq (Koin) didengungkan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) agar seluruh pengurus NU satu barisan dan satu gerakan, hingga masuk ke rumah tangga Nahdliyin. Sisa belanja di pasar harus digalakkan oleh warga guna digunakan untuk kegiatan sosial kemasyarakatan.


“Setiap 1 bulan, akan diparani oleh petugas. Karena dari 100 rupiah sangat bernilai bagi mustahiq, bahkan bisa merehab rumah dhuafa atau membangun Rumah Sakit yang didamba-dambakan oleh masyaikh. Jadi, orientasi NU bukan sekedar pada amaliyah semata, tetapi gerakan fikrah dan harakah kerakyatan,” ungkapnya.


Zubairi menjelaskan, selain lembaga, ada pula badan otonom yang berbasis usia, profesi dan keahlian. Banom ini adalah alat kelengkapan NU supaya bergerak di seluruh tingkatan NU guna mencapai tugas utamanya.


“Mengapa tugas NU menyiarkan agama? Agar agama yang berkembang di Indonesia tetap bergelar Islam ala thariqati Ahlussunnah wal Jamaah,” terangnya.


“Agama Islam di Indonesia duduk di atas tradisi. Budaya menjadi infrastruktur agama. Jika tidak, tragedi Timur Tengah bisa menimpa kapan pun di Indonesia. Mengapa di Indonesia tidak seperti negara Timur Tengah? Karena tradisi ke-NU-an seperti maulidan tidak hanya diselenggarakan di masjid atau mushala, tetapi masuk ke rumah-rumah warga,” imbuhnya.


Madura Terbaru