• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Madura

KHR Azaim Ibrahimy Sebut Abad Kedua Kembalinya Masa Kejayaan NU

KHR Azaim Ibrahimy Sebut Abad Kedua Kembalinya Masa Kejayaan NU
KHR A Azaim Ibrahimy, Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Situbondo. (Foto: NOJ/Moh Khoirus Shadiqin)
KHR A Azaim Ibrahimy, Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Situbondo. (Foto: NOJ/Moh Khoirus Shadiqin)

Sumenep, NU Online Jatim
KHR A Azaim Ibrahimy, Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Situbondo menyebut Abad kedua Nahdlatul Ulama (NU) merupakan masa dimana NU akan memperoleh lagi kejayaannya. Setiap 100 tahun, sejarah akan mengulang kembali sejarah kejayaan dimasa lalu. Memasuki abad kedua, akan ada lagi penerus baru perjuangan para ulama Ahlu Sunnah wal Jamaah (Aswaja).


Penegasan itu disampaikan pada acara Ijazah Kubro Ratibul Haddad yang diadakan oleh Persatuan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) se-Timur Daya, Kabupaten Sumenep meliputi Kecamatan Batang-Batang, Batuputih, Dungkek dan Gapura.


"Kita akan memperingati 1 Abad dari lahirnya jam'iyah NU," katanya yang dipusatkan di Pesantren Al-In'am, Banjar Timur, Gapura, Selasa (02/02/2023).


Menurut Ra Azaim, berbagai perjalan NU sama halnya dengan perjalan Nabi Musa ketika menyebar syari’at pada masa dahulu. Hal itu menjadi bekal untuk kebangkitan NU di Abad ke-2. Isyarat yang pertama dari Syaikhona Cholil Bangkalan kepada Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari melalui muridnya KH As'ad Syamsul Arifin berupa tongkat dengan surat thoha, kemudian di susul dengan tasbih asmaul husna.


“Jika kembali mengingat cerita Nabi Musa maka sesuai dengan perjalanan NU," terangnya.


Lebih lanjut, Nabi Musa merupakan nabi yang sangat kukuh pada syari’at. Sedangkan ulama yang ada di NU merupakan ulama yang juga kukuh pada syari’at islam. Diceritakan, saat menghadapi Fir'aun tongkat Nabi Musa pernah berubah menjadi sebuah ular yang mampu menumbangkan kedzaliman Fir'aun.


“Begitu juga saat NU menghadapi carut marut perpolitikan dan penjajah di Indonesia yang ingin menghancurkan NU. Kegagahan NU mampu menumbangkan semua lawan, buktinya NU tetap istiqamah dan survive hingga saat ini," ungkapnya.


Dijelaskan, dalam surat Thoha ayat terakhir menjelaskan bahwa, tongkat yang semula menjadi ular kembali lagi menjadi sebuah tongkat. Hal itu seperti isyarat atas kembalinya NU pada Khittah seperti yang terjadi pada tahun 1984 menjadi cita-cita para ulama.


"NU kembali lagi dipimpin oleh para ulama atau syuriyah dan tanfidziyah sebagai pelaksana. Insya Allah jika kembali seperti demikian NU Akan kembali berjaya. Maka dalam 1 abad ini kembalinya NU pada falsafah tongkat Nabi Musa. Tasbih sebagai penjaganya," pungkasnya.


Madura Terbaru