• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Madura

Kiai Azaim Sukorejo Tegaskan NU Adalah Lentera Dunia

Kiai Azaim Sukorejo Tegaskan NU Adalah Lentera Dunia
KHR Ahmad Azaim Ibrahimy (pegang mik). (Foto: NOJ/ Firdausi).
KHR Ahmad Azaim Ibrahimy (pegang mik). (Foto: NOJ/ Firdausi).

Sumenep, NU Online Jatim

Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Situbondo KHR Ahmad Azaim Ibrahimy mengatakan, saat melihat lampu di pendopo teringat pada masa lalunya. Menurutnya, lampu itu dikenal dengan sebutan lentera yang terdiri dari beberapa perangkat.


“Nama lengkap dari lentera adalah pelita. Lentera tanpa pelita tidak akan berfungsi. Jadi, kata kunci yang akan kita bahas hari ini adalah lentera, pelita, dan Nur atau cahaya Allah,” ujarnya mengawali materi dengan tajuk ‘Membangun Peradaban Dunia dengan Nilai-nilai Pesantren’ saat acara Simposium Peradaban NU yang dipusatkan di Keraton Kerajaan Sumenep, Sabtu (05/03/2022).


Saat masih kecil, lanjutnya, ia sering bermain dan sering melihat kakeknya (KHR As’ad Syamsul Arifin) mengumpulkan santri di aula pesantren. Kakeknya menyampaikan, bahwa ia ikut NU agar beda dengan lainnya, karena Kiai As’ad adalah tokoh yang terlibat langsung dalam menyampaikan wasiat Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan kepada Hadratussyekh KH M Hasyim Asy’ari di Jombang.


“Surat An-Nur ayat 35 yang disampaikan oleh Gus Yahya di Bangkalan adalah isyarah kepada kita bahwa suatu saat nanti, NU akan menjadi Damar Kambang (lentera) dunia,” ungkapnya menyitir pesan Kiai As’ad.


Tak sampai di situ, dalam tradisi masyarakat Madura, damar kambang memiliki filosofi yang dalam. Karena damar adalah pelita yang terapung di atas minyak. Sedangkan sumbunya dijelaskan dalam sebuah tradisi.


“Damar kambang biasa dilihat di acara pernikahan. Pelita tersebut dijaga agar apinya terus menyala dan tidak padam. Jika padam hingga berkali-kali, menurut keyakinan orang Madura bakal ada masalah dalam kehidupan rumah tangganya kelak. Oleh karenanya, damar kambang itu dijaga agar pernikahan kedua mempelai langgeng,” terangnya.


Putra KH Dhofier Munawwar itu menyampaikan, bahwa damar kambang yang dihiasi kaca, akan memancarkan cahaya ke setiap sudut ruangan walaupun diletakkan di ceruk yang sempit.


“Dengan demikian, Nur Allah adalah hidayah Allah pada alam semesta. Artinya, misbahnya adalah ajaran Nabi yang disampaikan pada sahabat dan diteruskan oleh ulama. Az Zujajah adalah amal dan akhlak Nabi,” terangnya.


Kiai Azaim menegaskan, kiai dan ulama adalah misbah dan Az Zujajah yang bermuara kepada Nabi Muhammad SAW. Sehingga seseorang bisa membedakan mana yang lentera besar dan kecil. Jika sebuah negara terjadi carut marut, boleh jadi lentera di negara tersebut redup, sumbunya terlalu pendek.
 


“Kata kunci inilah yang semestinya dipahami oleh Nahdliyin. Karena isyarah Kiai As’ad menyimpulkan bahwa warga NU akan melihat damar kambang dunia semakin nyata,” pungkasnya.


Madura Terbaru