• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Madura

Kiai Marzuki: Sukses Beragama Ditentukan Adab dan Peradaban

Kiai Marzuki: Sukses Beragama Ditentukan Adab dan Peradaban
KH Marzuki Mustamar, Ketua PWNU Jawa Timur saat sambutan dalam acara Simposium Peradaban yang diadakan di Keraton Sumenep, Sabtu (05/03/2022). (Foto: NOJ/ Nur Faishal)
KH Marzuki Mustamar, Ketua PWNU Jawa Timur saat sambutan dalam acara Simposium Peradaban yang diadakan di Keraton Sumenep, Sabtu (05/03/2022). (Foto: NOJ/ Nur Faishal)

Sumenep, NU Online Jatim

KH Marzuki Mustamar, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur mengatakan bahwa kesuksesan dari ibadah, beragama, dan dakwah ditentukan oleh adab dan peradaban. Hal tersebut disampaikan Kiai Marzuki dalam sambutannya pada acara Simposium Peradaban NU di Keraton Sumenep, Sabtu (05/03/2022).
 

“Karenanya, hal pertama yang ditanamkan Rasulullah adalah menanamkan adab. Rasulullah dalam hadistnya juga memerintahkan agar mengajarkan adab kepada anak-anak, yaitu menanamkan cinta kepada Rasul, cinta kepada ahlul bait dan ulama yang mewarisi ilmu Rasul, serta gemar membaca Al-Qur’an,” katanya.
 

Selain itu, Kiai Marzuki mengungkapkan bahwa di antara ciri-ciri adab dan peradaban adalah anggota masyarakat yang sadar akan kemajemukan agama, karakter, suku, pendidikan, dan lain sebagainya.
 

“Kita harus bisa mengambil posisi di situasi majemuk itu. Oleh karena itu perlu diatur agar tidak terjadi benturan,” ungkapnya.
 

Pada kesempatan yang sama, Ahmad Fauzi Bupati Sumenep menyebutkan jika salah satu faktor kuatnya rasa kebangsaan di Sumenep adalah toleransi yang sudah terbangun sejak ratusan tahun lalu.
 

“Terbukti adanya kelenteng dan gereja yang berdekatan dengan masjid yang berdiri sampai saat ini,” terangnya.
 

Fauzi menambahkan, banyaknya suku dan budaya di Sumenep menjadi bagian harmonisasi dan toleransi yang cukup baik dari nilai-nilai budaya yang berbeda.
 

 

“Sehingga dari keberagaman tersebut, peradaban di Sumenep sudah ada sejak dahulu kala,” pungkasnya.


Editor:

Madura Terbaru