• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Tapal Kuda

Ketum PBNU Sowan ke Pesantren Sukorejo, Kiai Azaim Sampaikan 3 Hal

Ketum PBNU Sowan ke Pesantren Sukorejo, Kiai Azaim Sampaikan 3 Hal
Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf bersama pengasuh Pesantren Sukorejo KHR Azaim Ibrohimy. (Foto: NOJ/ M Fathurrahman P)
Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf bersama pengasuh Pesantren Sukorejo KHR Azaim Ibrohimy. (Foto: NOJ/ M Fathurrahman P)

Situbondo, NU Online Jatim
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Salafiyah-Syafi'iyah Sukorejo, Rabu (18/05/22). Ia tiba di Bumi Shalawat Nariyah Situbondo dengan didampingi oleh Sekretaris Jenderal PBNU, H Syaifullah Yusuf dan Ketua PBNU H Amin Said Husni.


Dalam kesempatan ini, Gus Yahya menyebutkan bahwa pihaknya akan mengunjungi enam hingga delapan titik dalam kurun waktu tiga hari, yakni sejak Rabu (18/05/2022) hingga Jum’at (20/05/2022).


“Saat di Situbondo kita ke Kiai Azaim dan Kiai Kholil. Setelah itu kita ke Jember ke Kiai Muhyidin Abdussmad, Kiai Sadiq dan Kiai Husni,” tuturnya kepada NU Online Jatim.


Gus Yahya menambahkan, bahwa kunjungannya ke dua pesantren besar di Situbondo ini bertujuan untuk silaturahim dengan pengasuh pesantren, yakni KHR Azaim Ibrohimy dan KHR Kholil As'ad.


"Tujuan kami datang ke Situbondo hanya untuk mengharap barakah dari para kiai, yakni Kiai Azaim dan Kiai Kholil yang merupakan keturunan salah seorang muassis NU, KHR As'ad Syamsul Arifin," katanya.


Di tempat yang sama, dalam sambutannya Kiai Azaim mengingatkan 3 poin penting tentang perjuangan pendiri dan pengasuh pondok pesantren setempat terhadap Nahdlatul Ulama.


"Yang pertama adalah salah satu dari para masayikh kami, masayikh Sukorejo, yang membawa tongkat dan tasbih. Dari Syaikhona Mohammad Kholil Bangkalan kepada Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy'ari,” tuturnya.


“Beliau (Kiai As'ad) yang juga diutus kepada beberapa kiai lainnya. salah satu catatan kami, beliau diutus untuk meminta nasehat jamiyah NU dan lambangnya kepada para masayikh Pesantren Sidogiri di zaman itu,” imbuhnya.


Kiai Azaim juga mengingatkan tentang keberhasilan para ulama NU dalam menyelesaikan perseteruan kelompok agama dan nasional pada tahun 1970-an.


"Sehingga pada tahun 1993/1994 di pesantren ini lahir dua kesepakatan yang fenomenal. Salah satunya atas kegigihan para ulama Nahdlatul Ulama yang menghasilkan khittah jamiyah dengan menerima asas tunggal Pancasila,” katanya


Terakhir, Kiai Azaim menyampaikan wasiat Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy'ari kepada KHR As’ad Syamsul Arifin yang diceritakan kepada dirinya, bahwa agar mempersiapkan kader fuqaha.


"Kiai As'ad pernah berkata bahwa Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari di akhir hayatnya pernah berwasiat agar mempersiapkan kader fuqaha. Kiai Hasyim mencanangkan hal itu dalam rangka mengawal kualitas keilmuan pengurus Nahdlatul Ulama,” tandasnya.


Kehadiran Gus Yahya disambut hangat oleh Nahdliyin di Situbondo. Beberapa kiai pun hadir di kesempatan ini, di antaranya KH Jaiz Badri Masduqi dan KH Abdul Hadi Khozin. Hadir pula Bupati Situbondo, Karna Suswandi beserta jajaran Forkopimka Kabupaten Situbondo.


Tapal Kuda Terbaru