• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Tapal Kuda

Kiai Azaim Sukorejo Ceritakan Hikmah Membaca Ratibul Haddad

Kiai Azaim Sukorejo Ceritakan Hikmah Membaca Ratibul Haddad
KHR Ach Azaim Ibrahimy, Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo. (Foto: NOJ/ Muhammad Robet AS).
KHR Ach Azaim Ibrahimy, Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo. (Foto: NOJ/ Muhammad Robet AS).

Situbondo, NU Online Jatim

Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo, KHR Ach Azaim Ibrahimy menjelaskan, bahwa setiap orang yang membaca Ratibul Haddad akan mendapatkan banyak hikmah.  

 

Hal itu disebutkan oleh Kiai Azaim saat pengajian syarah Ratibul Haddad secara virtual. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Ikatan Santri Alumni Salafiyah-Syafi'iyyah (IKSASS) Malang dan Ikatan Mahasiswa Alumni Salafiyah-Syafi'iyyah (IKMASS) Malang Raya, Sabtu (11/09/2021).

 

Hikmah-hikmah tersebut disampaikan oleh Kiai Azaim dari sejumlah cerita terkait orang yang membaca Ratibul Haddad. Salah satunya ialah karomah KHR As'ad Syamsul Arifin dalam sebuah peristiwa yang terjadi di Karahan, Jember dulu.

 

Diceritakan bahwa, saat perebutan markas tentara Jepang, semalam sebelum penyerangan Kiai As'ad melakukan riyadlah pembacaan Ratibul Haddad mulai setelah Isya' hingga menjelang Subuh. Dan keesokan harinya pun terjadi hal dahsyat yang luar biasa.

 

“Yakni saat penyerangan dilakukan, Kiai As’ad menggebrak meja yang ada di markas tentara Jepang hingga retak dan hancur. Padahal meja tersebut terbuat dari kayu jati setebal 5 senti meter,” kisah Kiai Azaim.

 

Kiai Azaim mengatakan, kekuatan mana yang bisa melalukan hal seperti itu kalau bukan karena pertolongan Allah SWT. Kejadian itu membuat tentara Jepang gentar, bahkan terkencing-kencing seketika.

 

“Kiai As'ad pun memberi batas waktu tiga hari. Dan jika tidak segera angkat kaki, maka akan terjadi hal yang tidak diinginkan," ujar Kiai Azaim menirukan ucapan Kiai As’ad kala itu.

 

Kisah lain yang disebutkan oleh Kiai Azaim ialah tentang seorang alumni Pesantren Sukorejo asal Lumajang yang mukim di dekat tempat prostitusi dan menginginkan agar tempat prostitusi itu ditutup. Namun, alumni tersebut bingung harus berbuat apa karena merasa sendirian dan tidak banyak orang yang mendukungnya.

 

“Akhirnya, alumni tersebut berinisiatif untuk membaca Ratibul Haddad agar segera tutup. Dan subhanallah, berselang kemudian tempat itu mulai sepi hingga akhirnya ditutup dengan sendirinya," sebut Kiai Azaim.

 

Berdasarkan hikmah-hikmah tersebut, kiai muda yang juga cucu Kiai As’ad tersebut mengingatkan, agar istiqamah membaca Ratibul Haddad. "Agar kita dijaga oleh Allah SWT dan mendapat hikmah sebagaimana yang mereka alami,” pungkasnya.

 

Penulis: Muhammad Robet AS

Editor: A Habiburrahman


Tapal Kuda Terbaru