• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Madura

Masa Depan Para Penghafal Qur'an Dijamin oleh Allah

Masa Depan Para Penghafal Qur'an Dijamin oleh Allah
Santri Tahfidz 30 Juz Pesantren Al-Karimiyyah. (Foto: NOJ/Deki)
Santri Tahfidz 30 Juz Pesantren Al-Karimiyyah. (Foto: NOJ/Deki)

Sumenep, NU Online Jatim

Pondok Pesantren Al-Karimiyyah Sumenep gelar Haflatul Hidzaq Santri Tahfidz Putri yang khatam hafalan Al-Quran 30 Juz. Sebanyak 21 santri resmi diwisuda setelah melalui proses ujian bertahap. Acara di pusatkan di halaman Pesantren Al-Karimiyyah, tepatnya di Desa Beraji, Kecamatan Gapura, Selasa (13/09/2022).

 

KH A Busyro Karim, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Karimiyyah mengungkapkan, apapun yang terjadi anak yang hafal Al-Quran harus yakin masa depannya akan dijamin oleh Allah SWT. Tidak hanya itu, rezeki yang di dapat beserta rezeki orang tuanya akan diberi keberkahan oleh Allah SWT.

 

"Persoalan awal kehidupannya ada masalah itu biasa. Tapi untuk para penghapal Al-Quran endingnya akan bahagia. Maka siapa pun yang hafal Al-Quran orang tuanya harus bersyukur. Karena tidak gampang orang dapat menghafalnya," ujar mantan Bupati Sumenep dua periode itu.

 

Nyai Hj Virzannida Busyro, Pengasuh Pesantren Tahfidz Putri Al-Karimiyyah mengatakan, serangkaian acara sudah berlangsung sejak pagi dibuka dengan khataman kubro dan tahlilan bersama. Kemudian di lanjutkan dengan Kirab Santri, serta Pengajian Umum oleh R KH M Ismail Al-Kholili, Dzurriyah Syaikhona Cholil Bin Abdul Latif, Bangkalan.

 

"Serangkaian acara sudah dimulai sejak pagi tadi yang dibuka dengan Khataman Kubro," kata Ning Virza Sapaan Akrabnya, kepada NU Online Jatim.

 

Menurut Ning Virza, sebanyak 21 santri yang diwisuda telah khatam menghafal Al-Qur'an 30 Juz. Ia mengatakan bahwa semua telah melewati berbagai ujian yang telah ditetapkan oleh pesantren mulai ujian khataman, tanya jawab hingga tajwid.

 

"Semuanya telah melewati berbagai tahap ujian. Mulai ujian khataman bilghaib sekali duduk 30 juz, ujian tanya jawab 10 juz dan uji pengetahuan mengajar ilmu tajuwid, tahsin dan metode PTAL," jelasnya.

 

Alumni Kedokteran Universitas Hang Tuah Surabaya itu memaparkan, bahwa mayoritas yang di wisuda merupakan santri yang duduk di bangku SMA. Diantara santri itu yang paling muda ada yang berusia 15 tahun. Selain dari Kabupaten Sumenep sendiri, terdapat santri yang berasal dari luar Madura.

 

"Ada yang dari Nganjuk ada juga yang dari Pemalang. Yang paling kecil usia 15 tahun, dipondokkan disini sejak masih duduk di bangku SD," ucapnya.


Madura Terbaru