• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Madura

Pertahankan Cagar Budaya, NU Sumenep Tanam 99 Pohon Sawo

Pertahankan Cagar Budaya, NU Sumenep Tanam 99 Pohon Sawo
Sejumlah lembaga menanam 99 pohon sawo di berbagai tempat di Sumenep. (Foto: NOJ/Firdausi)
Sejumlah lembaga menanam 99 pohon sawo di berbagai tempat di Sumenep. (Foto: NOJ/Firdausi)

Sumenep, NU Online Jatim
Bulan Rajab merupakan bulan kelahiran NU yang tahun ini memasuki usia 99. Dan guna mensakralkannya, sejumlah Lembaga di bawah Pengurus Cabang nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sumenep menggelar kegiatan Bersama.
 

Kali ini yang tergabung adalah Pengurus Cabang (PC) NU Care - Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU), Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) dan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU). Dan yang dilakukan dengan menanam 99 pohon di berbagai pesantren, situs sejarah atau makbarah para wali, dan lahan pertanian warga yang terserang hama kera.
 

Ketua PC NU Care - LAZISNU Sumenep, Kiai A Quraisyi menjelaskan, ada tiga jenis bibit yang ditanam di beberapa titik, antara lain, sawo, kelapa, dan toga.
 

"Bibit pohon sawo kami dapatkan dari hasil pencangkokan di makbarah KH Muhammad Syarqawi Guluk-Guluk yang dilakukan oleh pengurus LAZISNU," katanya saat dikonfirmasi NU Online Jatim, Senin (31/01/2022).
 

Secara filosofis, lanjutnya, pohon sawo adalah sandi perjuangan kaum sarungan saat melawan penjajah. Berkat pesan Pangeran Diponegoro, para laskar Hizbullah yang tersebar di berbagai daerah menanamnya sebagai simbol perjuangan.
 

"Di balik sandi sawo, ada nilai yang tersirat yang mampu membangkitkan semangat para santri melawan penjajah. Yakni, sawu sufufakum fainna taswiyatas shaffi min tamamil harakah. Jadi, perintah menanam bibit sawo hakikatnya untuk meluruskan shaf umat Islam agar terus bergerak melawan penjajah," terangnya.
 

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mutammimah Gapura Timur itu berharap, mudah-mudahan pohon sawo bisa menumbuhkan semangat dan kesadaran warga NU dalam berjam'iyah dan berjamaah.
 

"Barang kali penanaman yang dilakukannya bisa merawat cagar alam budaya, kelestarian, dan ekosistem alam yang lambat laun rusak serta mengganggu habitat hewan," imbuhnya.
 

Di saat yang sama, Ketua PC LPPNU Sumenep, H Alvin Niam menjelaskan, ada beberapa tempat sudah dilakukan penanaman. “Hanya saja saat ini, hujan menjadi kendala dalam merealisasikan,” katanya.
 

Yang sudah dilakukan penanaman antara lain, Pesantren Nasyrul Ulum Aengdake Bluto, Pesantren Nasy'atul Muta'llimin Gapura, Pesantren Anwarul Dungkek, Pesantren Albajigur Manding, Pesantren Nurul Haromain Rubaru. Juga Madarasah Diniyah Al-Ustami Batang-Batang, pesantren Kiai Sudahri Saronggi, Asta Saronggi, Asta Kiai Ali Brambang, tanah warga di Aeng Merra Batuputih. 
 

“Insyaallah kami akan mendatangi titik yang belum disinggahi," pungkas dia.


Editor:

Madura Terbaru