• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 30 April 2024

Madura

Program NU Menanam, PCNU Sumenep Beri Atensi Permasalahan Lingkungan

Program NU Menanam, PCNU Sumenep Beri Atensi Permasalahan Lingkungan
Program NU Menanam PCNU Sumenep. (Foto: NOJ/Deki)
Program NU Menanam PCNU Sumenep. (Foto: NOJ/Deki)

Sumenep, NU Online Jatim

Warga NU Menanam menjadi salah satu program Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep dalam menyambut Hari Santri Nasional (HSN) 2023. Penanaman ratusan pohon mangrove digelar di Pantai Matahari, Desa Lobuk, Kecamatan Bluto, Sabtu (07/10/2023). Kegiatan tersebut merupakan salah satu ikhtiar bersama dalam melakukan penyelamatan lingkungan khususnya di Kota Keris itu. 

 

Ketua PCNU Sumenep, KH A Pandji Taufiq mengatakan, bahwa persoalan lingkungan menjadi salah satu atensi PCNU Sumenep karena saat ini kehidupan tengah dihadapkan dengan pemanasan global. Hal tersebut bila tidak segera ditangani, akan berdampak serius bagi kelangsungan hidup manusia di bumi. 

 

"Saat ini persoalan lingkungan sedang berada di titik nol. Kekeringan merajalela terjadi dimana-mana. Hanya saja tidak begitu terekspose di media. Maka perlu kita membangun kesadaran bersama betapa pentingnya melakukan penyelamatan ini, salah satunya dengan masif menanam pohon," ungkapnya. 

 

Menurutnya, isu pemanasan global telah menjadi pembahasan dunia. Hal itu terbukti dari banyaknya pertemuan-pertemuan kenegaraan yang membahasan isu lingkungan. Sehingga tidak heran jika NU juga ambil bagian dalam menuntaskan persoalan pemanasan global. 

 

"Krisis pangan ini menjadi topik pembahasan di banyak pertemuan-pertemuan negara di dunia. KTT di Bali, India dan ASEAN beberapa waktu lalu juga membahas krisis pangan. Maka tak ada salahnya NU juga turut andil memberikan atensi terkait penyelamatan lingkungan," tambahnya. 

 

Alumni Pesantren Annuqayah itu optimis NU sangat mampu melakukan penyelamatan lingkungan bila bergerak masif dan solid. Menurutnya, total pengurus NU di Sumenep berjumlah hampir 1000 orang, mulai dari syuriah, tanfidziyah, lembaga hingga Banom. Jika masing-masing orang menanam satu pohon, tentu akan terjadi penghijauan skala besar di Sumenep. 

 

"Apalagi jika sampai solid di tingkat MWCNU, Ranting NU, keluarga serta warga NU. Ini akan berdampak luar biasa. Mari kita bangun komitmen bersama untuk melakukan penghijauan," tegasnya

 

Sejatinya, kebiasaan menanam telah diajarkan oleh para leluhur. Namun kebiasaan itu telah banyak dilupa oleh generasi saat ini. Jika kebiasaan menanam tidak segera digalakkan kembali, kedepan bumi akan memperoleh berbagai macam persoalan.

 

"Dulu kakek kita sering menanam. Tapi jarang menebang. Dan sekarang kita sebaliknya. Justru sering menebang, namun jarang menanam. Ini yang kemudian menjadikan lingkungan kita sekarang menjerit. Maka perlu kita galakkan penanaman pohon dimana-mana," pintanya.

 

Sekretaris Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPP NU) Sumenep, Musyfikurrahman mengatakan bahwa pihaknya menyiapkan 1000 bibit pohon mangrove. Namun hanya 100 bibit pohon mangrove yang ditanam bersama-sama di Pantai Matahari Desa Lobuk, Bluto. 

 

"Sementara sisanya kita bagi habis ke masing-masing MWCNU. Agar penyebaran dan penanamannya lebih merata ke seluruh daerah di Kabupaten Sumenep," tandasnya.

 

Sebagai informasi, kegiatan Warga NU Menanam dihadiri oleh Syuriah dan Tanfidziyah PCNU Sumenep, lembaga, badan otonom, MWCNU Bluto, Forkopimcam Bluto, Kades Lobuk, serta masyarakat setempat. 


Madura Terbaru