• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Madura

Refleksikan Pancasila, Pelajar NU Sumenep Ziarahi Taman Makam Pahlawan

Refleksikan Pancasila, Pelajar NU Sumenep Ziarahi Taman Makam Pahlawan
Siswa SMP NU Sumenep tabur bunga di taman makam pahlawan. (Foto: NOJ/Firdausi)
Siswa SMP NU Sumenep tabur bunga di taman makam pahlawan. (Foto: NOJ/Firdausi)

Sumenep, NU Online Jatim
Banyak cara yang dilakukan oleh tenaga pendidik untuk menanamkan rasa nasionalisme pada anak didiknya. Seperti yang dilakukan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Nahdlatul Ulama (NU) Sumenep yang membawa siswa-siswinya ke taman makam pahlawan, Jl Pahlawan, Pandian, Kota Sumenep, Rabu (18/08/2021). Kegiatan dilaksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan dan membatasi jumlah siswa.

Kepala Sekolah SMP NU Sumenep, Zainal Abidin mengutarakan, kegiatan tersebut sengaja digelar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Republik Indonesia (RI).

“Sebagai sekolah yang menjalankan Program Sekolah Penggerak (PSP), kami mengambil momen peringatan HUT ke-76 RI ini sebagai bentuk perwujudan profil pelajar Pancasila. Sebab pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila,” katanya saat dimintai keterangan.

Kemudian, profil pelajar Pancasila tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024.

“Profil pelajar Pancasila memiliki enam ciri utama, yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Semuanya harus tertanam pada diri siswa,” ungkapnya.

Sekretaris Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif NU Sumenep itu menambahkan merasa senang sebab selama ini siswa sudah lama tidak berinteraksi dengan teman-temannya.

“Ini merupakan wujud kolaborasi mata pelajaran yang diamanahkan oleh kurikulum sekolah penggerak. Setiap mata pelajaran tidak berdiri sendiri, tetapi harus bisa saling berkolaborasi mewujudkan profil pelajar Pancasila,” imbuhnya.

Nanang sapaan akrabnya berharap kegiatan ini menjadi muhasabah bagi siswa dan guru untuk mengisi kemerdekaan sesuai dengan zaman dan perannya masing-masing.

“Merdeka itu belajar, merdeka itu mengajar, bukan berarti merdeka tanpa tujuan. Tetapi mengarahkan kreatifitas siswa sesuai bakatnya. Karena setiap anak didik memiliki perbedaan. Mari kita wujudkan masa
depan Indonesia yang hebat,” tandasnya.

Acara juga diisi dengan istighotsah, refleksi kemerdekaan, dan tabur bunga. Di sela kegiatan, dilakukan presentasi materi tentang tokoh pahlawan Indonesia oleh siswa. Farzan dan kelompoknya mempresentasikan tentang BJ Habibie yang berjasa pada negara dengan membuat pesawat terbang, diantara ciptaanya adalah Pesawat N250 Gatotkaca, Hercules, dan lainnya.

 

Editor: Risma Savhira


Madura Terbaru