• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Madura

HARI SANTRI 2023

Wakil Rais NU Sumenep: Santri Berkhidmah Tanpa Pamrih

Wakil Rais NU Sumenep: Santri Berkhidmah Tanpa Pamrih
Wakil Rais PCNU Sumenep saat melantik PRNU Larangan Perrreng, Pragaan, Sumenep. (Foto: NOJ/Firdausi)
Wakil Rais PCNU Sumenep saat melantik PRNU Larangan Perrreng, Pragaan, Sumenep. (Foto: NOJ/Firdausi)

Sumenep, NU Online Jatim

Wakil Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep, KH M Zainur Rahman Hammam Ali mengatakan, jika seseorang ingin diakui santrinya Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan dan Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy'ari, maka berkhidmahlah di NU tanpa pamrih.


"Banyak orang mengharap diakui santrinya, masalahnya apakah beliau berdua mengakui sebagai santrinya? Ingat, sebuah pengakuan butuh pembuktian," ujarnya saat memberi pengarahan di acara Pelantikan Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Larangan Perreng, Pragaan, Sumenep, Sabtu (21/10/2023).


Dirinya menyatakan, seseorang jika ingin diakui sebagai santrinya Mbah Kholil dan Mbah Hasyim harus dibuktikan dengan pengabdiannya pada jam'iyyah tanpa mengharap apa-apa.


"Jika ingin mencari hidup di NU, jangan mencari pangkat dan materi di NU. Jika mau beli rokok dan lainnya, bekerjalah," terang jamaah yang berkumpul di halaman Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Wathan Larangan Perreng.


Pengasuh Pondok Pesantren Al-Muqri Karang Kapoh Prenduan ini menegaskan, percayalah bahwa Allah akan memberikan keberkahan rezeki dan pangkat kepada kader NU yang benar-benar mengabdi di NU.


Kisah Mbah Hasyim bopong Nabi Khidir As

Kiai Zainur menceritakan kisah perjumpaan Nabi Khidir As dengan Mbah Kholil yang masyhur di beberapa kitab. Suatu hari Mbah Kholil sedang mengajar. Di pertengahan proses pembelajaran, ada tamu yang sedang berjalan ngesot yang menuju ke pintu masjid.


Melihat tamu tersebut, lanjutnya, Mbah Kholil bergegas menyambut tamu itu dengan penuh hormat. Kemudian, ia meminta kepada santrinya untuk membopong tamu itu ke kediamannya untuk dijamu sebagaimana mestinya.


"Siapakah yang bisa membawa tamuku ke rumah? Salah satu santri mengacungkan tangannya atau menyanggupinya. Di antarkannya tamu itu ke kediaman Mbah Kholil," ucapnya saat mendeskripsikan kisah masyhur itu.


"Setelah berbincang-bincang dengan tamu tersebut, Mbah Kholil bertanya lagi pada santrinya. Siapa yang sanggup mengantarkan tamuku sampai ke rumahnya? Ternyata santri itu lagi yang berkenan," lanjutnya.


Ternyata, kata Kiai Zainur, santri yang menyanggupi permintaan Mbah Kholil adalah Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy'ari.


"Begitu Mbah Hasyim mengantarkan tamu itu. Mbah Kholil dawuh, saksikanlah wahai santri, ilmuku sudah dibawa oleh Mbah Hasyim. Dan tamu tersebut adalah Nabi Khidir As," ungkapnya.


Di momen Hari Santri 2023, Mustasyar Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Pragaan ini mengajak kepada Nahdliyin untuk mensyukurinya. Karena seluruh warga NU adalah santri dan memiliki guru. 


"Jika kita santri dan merasa punya guru, sudah sepatutnya kita berkhidmah di NU. Kami ucapkan selamat kepada pengurus terlantik masa khidmah 2023-2028. Kalian dipilih oleh Allah untuk berkhidmah kepada Mbah Kholil dan Mbah Hasyim,” tandasnya.


Madura Terbaru