Malang, NU Online Jatim
Siti Aisyah Firdaini yang akrab disapa Aisyah tengah berbahagia. Santri Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek Malang asal Kabupaten Probolinggo ini telah meluncurkan sebuah lagu berjudul ‘Kyai’. Lagu itu ia ciptakan dalam rangka hari lahir KH Marzuqi Mustamar ke-55 tahun beberapa waktu lalu.
Aisyah mengaku, ikhtiar awal mula sebelum mencipatakan lagu ini berangkat dari gojlokan teman sebayanya di pondok pesantren dengan lontaran “Mbok yo o gawe lagu, kan sampean seneng nyanyi” (Bikinlah lagu, kamu kan suka menyanyi).
Dari gojlokan tersebut ia menemukan inspirasi untuk menggugah gairah menciptakan sebuah lagu. Lagu ini menggambarkan sosok kiai yang ia patuhi.
Menciptakan lagu ini sebanarnya sudah 1 tahun yang lalu dibuatnya. Namun, ia masih memiliki rencana punya lagu kenangan yang dihadiahkan ketika hari lahirnya Kiai Marzuqi.
Baginya, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur itu sosok kiai penuntun. “Lagu ini sebuah ungkapan, dan kembali kepada siapa yang mendengarkan dan merasakan maknanya. Jadi, saya kumpulkan beberapa pesan yang saya dapati dari beberapa guru saya,” kata Aisyah.
Ia bercerita, bahwa lagu ‘Kyai” sebenarnya bukan hanya untuk satu orang sosok saja, melainkan sebagian besar kepada guru-gurunya. Namun, semuanya sudah ada dalam sisi Kiai Marzuqi.
Lirik lagu ‘Kyai’
Kyai
Cahaya hati
Guru kami
Hingga akhir hayat nanti
Pengorbanan dan ilmu yang kau berikan
Serta bimbingan kan kami perjuangkan
(dibaca 2 kali)
Intro…
Guru kami… hingga akhir hayat nanti
Kyai
Cahaya hati
Kami santri
Tuk bangsa dan NKRI
Kan kujaga namamu dalam raga ini
Ridlo ilahi menjaga sang guru kami
Kiai Marzuqi…
Makna dari lagu ‘kyai’ adalah jangan kita terpengaruh dengan daya orang lain, apalagi di era zaman ini. Yaitu banyaknya informasi yang tidak baik atau bahkan hoaks atau berita palsu.
Ditujukan kepada sosok kiai yang mengarahkan kepada kebaikan. Melalui lagu ini, Aisyah juga ingin menggambarkan bagaimana peran sosok kiai di pesantren.
Dalam lirik lagu ini, Aisyah ingin menyampaikan pesan utama, yaitu santri yang hebat adalah mereka yang dengan sigap berkhidmat kepada kiainya.
Penulis: Ikbar Zakariya
