• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 28 Maret 2024

Malang Raya

Mengenal Vida, Kader IPPNU Malang Duta Kebudayaan Indonesia

Mengenal Vida, Kader IPPNU Malang Duta Kebudayaan Indonesia
Vida Rofika Miladiah, kader IPPNU Malang Duta Kebudayaan Indonesia. (Foto: NOJ/Hilyatul Maknunah)
Vida Rofika Miladiah, kader IPPNU Malang Duta Kebudayaan Indonesia. (Foto: NOJ/Hilyatul Maknunah)

Malang, NU Online Jatim

Kader Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Vida Rofika Miladiah, terpilih sebagai runner up II Duta Kebudayaan Indonesia bidang ekonomi kreatif. Sebelumnya, ia terpilih menjadi Duta Pemudi Kebudayaan Jawa Timur tahun 2021.

 

Vida lahir di Jember, 9 Desember 1999. Ia merupakan alumnus Pesantren Tahfidzul Quran Yasinat, Jember. Dia mengisahkan, prestasinya itu bukan tanpa usaha keras. Bahkan, ia sempat dilarang oleh lingkungan sekitar yang berpandangan bahwa seorang santri tidaklah patut berkecimpung dalam ajang kebudayaan.

 

"Tapi Alhamdulillah, dari keluarga inti sangat mendukung, sampai bisa di titik ini," katanya kepada NU Online Jatim, Jumat (29/10).

 

Mahasiswi yang gemar membaca ini menyukai hal baru sehingga tak heran bila ia memiliki segudang prestasi, di antaranya terpilih menjadi Duta Kebudayaan Jawa Timur 2021, Juara 1 MSQ Jember, Juara 1 Da'iyah Jember, Juara 2 Da'iyah Jember-Lumajang, dan Juara 1 Da'iyah Bahasa Inggris.

 

Selain itu, Vida juga merupakan hafidzah Al-Qur’an 30 juz yang ia selesaikan selama dua tahun di Pesantren Tahfidzul Quran Yasinat Jember. "Sejak kelas dua SMA ikut program khusus dua tahun khatam, digembleng dan istiqamah, alhamdulillah tahun 2017 khatam," kata Vida.

 

Menjadi seorang duta kebudayaan, menurut vida perlu banyak menambah wawasan. Sebab tidak hanya berpatok pada penilaian secara visual atau fisik, namun persiapan wawasan yang luas. Dengan menjadi duta kebudayaan, ia ingin melakukan lebih banyak kemanfaatan.

 

Salah satu program yang sedang diperjuangkan adalah 'Sahabat Disabilitas'. "Kami akan mendampingi  pelatihan bagi penyandang disabilitas agar bisa berbuat lebih utamanya di bidang konveksi," terangnya.

 

Santri yang saat ini belejar di Pesantren Ribathul Qur'an wal Qiroat (RQQ) Malang itu berharap generasi muda saat ini agar ikut berperan di bidangnya masing-masing. "Anak muda tidak boleh stagnan di sisi tertentu saja, ayo keluar dari zona nyaman, sebab kapasitas kita lebih dari apa yang kita kira," pungkasnya.


Malang Raya Terbaru