Madchan Jazuli
Kontributor
Malang, NU Online Jatim
KH Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah mengungkapkan ada lima ciri orang NU. Hal itu disampaikannya saat berbicara dalam webinar dalam rangka Hari Santri Nasional (HSN) 2021 yang dilaksanakan oleh Universitas Islam Malang (Unisma) pada Sabtu (16/10).
Pertama, kata Gus Miftah, adalah orang yang tidak tahu ciri ajaran Aswaha Annahdliyah, seperti tawassuth, tawazun, dan sebagainya, tapi bangga mengaku 'Saya NU'. Kedua, lanjut dia, kelompok orang yang tahu bagaimana sebenarnya NU, baik pergerakan, paham yang dibawa NU, dan sikap NU, tetapi lebih memilih diam acuh dan tidak memperdulikan NU akan maju atau mundur.
"Mengaku NU, tapi mereka cuek," beber Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta, tersebut.
Ketiga, papar Gus Miftah, kelompok orang yang hanya ingin memanfaatkan NU untuk ambisi memperoleh jabatan dan posisi. Karena NU seksi ketika sedang dibutuhkan, terlebih di saat momentum politik seperti pemilu maupun pemilihan kepala daerah.
"Slogannya 'Yuk hidupi NU', padahal mereka hidup di NU," imbuh Gus Miftah.
Keempat, orang yang saling membenci NU, tapi agar selamat mereka mengaku warga NU. Terakhir, jenis kelima ialah orang yang berpengetahuan, benar-benar ikhlas mengabdi kepada jam'iyah tanpa mengharapkan apa-apa.
"Jadi, benar benar gigih berjuang untuk NU tanpa pamrih," tandas pendakwah kaum marjinal kelahiran Lampung 1981 itu.
Sementara itu, Maskuri selaku Rektor Unisma mengungkapkan bahwa total peserta yang berpartisipasi dalam webinar tersebut sebanyak 240 orang. Selain Hari Santri, kegiatan tersebut digelar juga untuk menyongsong satu abad Nahdlatul Ulama (NU). Unima ingin memberikan kontribusi dan pemikiran terhadap profil kepemimpinan NU di masa mendatang.
Badat Muwakhid selaku Wakil Rektor III Unisma mengaku webinar kali ini untuk memberikan wawasan masyarakat dalam kajian akademis terhadap sosok pimpinan ideal NU. "Ke depan berharap pemimpin adalah sosok yang bisa berpikir bagaimana mengarustamakan pengembangan jam'iyah. Majunya jam'iyah didukung mumpunnya teknologi dan karakter," ujarnya.
Terpopuler
1
Seleksi Ansor Magang Jepang 2025 Dibuka, Simak Ketentuannya
2
Diresmikan Bupati, Gedung MWCNU di Bangkalan Diharap Jadi Penggerak Organisasi
3
PMII Rayon Ibnu Aqil Gelar PKD ke-31 di Singosari, Cetak Kader Intelektual Progresif dan Militan
4
Ratusan Santri Pagar Nusa Malang Meriahkan Kejurcab III
5
Pesantren Miftahul Huda Doho Madiun Ulang Tahun Ke-10, Kini Dirikan SMP
6
Tingkatkan Kompetensi Guru, LP Ma’arif NU Blitar Gelar Workshop Deep Learning
Terkini
Lihat Semua