Malang, NU Online Jatim
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang, Gus Achmad Shampton berharap Momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2023 dapat semakin membuat masyarakat melirik untuk menyekolahkan anak-anak di Madrasah.
"Karena kita (madrasah) lebih kompleks dibanding sekolah umum. Kita lebih memberi warna, karena kurikulum merdeka belajar itu salah satunya yakni menjadikan siswa itu pelajar Pancasila," kata Gus Achmad Shampton saat ditemui NU Online Jatim usai upacara peringatan Hardiknas di halaman Balai Kota Malang, Selasa (02/05/2023).
Putra Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim tahun 2002-2007 KH Achmad Masduqi Mahfudz itu menjelaskan, salah poin dari profil pelajar Pancasila adalah beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Menurutnya, semua sikap tersebut adalah domainnya madrasah.
"Maka, dengan diluncurkannya merdeka belajar pada hari pendidikan ini, saya berharap kawan-kawan memilih madrasah sebagai tempat menimba ilmu. Kebijakan-kebijakan umum juga tidak boleh dibedakan antara sekolah umum dan madrasah," terangnya.
Ia menyampaikan, bahwa pesantren adalah lembaga pendidikan pertama di Indonesia. Sementara kurikulum merdeka diantaranya bertujuan menjadikan peserta didik adalah pelajar Pancasila yang bertaqwa, berakhlak, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif yang sejak lama diajarkan di pesantren.
"Saat ini kami (Kemenag Kota Malang) memiliki 219 madrasah, dengan rincian 103 tingkat Raudlatul Athfal, 56 Madrasah Ibtidaiyah, 37 Madrasah Tsanawiyah, dan 23 Madrasah Aliyah. Alhamdulillah, 90 persen sudah menerapkan merdeka belajar," ungkapnya.
Sebagai informasi, tema Hardiknas 2023 adalah 'Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar'. Hal ini berdasarkan Surat Nomor 12811/MPK.A/TU.02.03/2023 tentang Pedoman Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2023 oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
