• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Malang Raya

Hellen Prisela, Korban Tragedi Kanjuruhan yang Wafat Usai Perawatan Intensif

Hellen Prisela, Korban Tragedi Kanjuruhan yang Wafat Usai Perawatan Intensif
Pemakaman Hellen Prisela. (Foto: NOJ/Rizki)
Pemakaman Hellen Prisela. (Foto: NOJ/Rizki)

Malang, NU Online Jatim 

Keluarga besar PPAI Al Aziz Banjarpayoman, Amadanom Barat, Amadanom, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang berduka cita lantaran kehilangan salah satu keluarganya, Hellen Prisela binti Wahyudi. Cicit KH Abdullah, Pengasuh PPAI Al Aziz ini wafat di RSUD Dr Saiful Anwar (RSSA) Malang, Selasa (11/10/2022).

 

Pengasuh PPAI Al Aziz, KH Muhammad Said bin KH Abdullah menyampaikan bahwa cucu keponakannya tersebut berangkat ke Stadion Kanjuruhan dengan rombongan, tetapi saat di tribun sempat terpisah dari rombongan semula.

 

"Sela (sapaan akrabnya) sempat pulang dan dirawat di RS Cakra Husada Turen. Kemudian sempat pulang, namun tidak sampai 24 jam, langsung dibawa ke RSSA, karena mengalami muntah darah dan sering mengeluh pusing," kata KH Muhammad Said kepada NU Online Jatim.

 

Ia juga menyampaikan berdasarkan informasi yang diterima pihak keluarga, almarhumah sempat terinjak-injak saat tragedi kanjuruhan, hingga tangan bagian kiri mengalami retak.

 

"Semua sudah berusaha maksimal tapi hasil akhirnya seperti ini. Harapannya jangan sampai terjadi lagi kejadian yang serupa. Ini musibah, semoga yang meninggal di berikan maghfiroh. Kemudian, untuk persoalan hukum kita pasrah, karena sudah ada yang mengatur," tambah Putra KH Abdullah tersebut.

 

Sementara itu, kakak sepupu almarhumah, Irfan menyampaikan bahwa adik sepupunya tersebut memang terkenal grapyak dan suka bercanda sejak kecil.

 

"Adik grapyak jadi banyak temannya. Mulai kecil, TK sampai SMA adik sekolah di yayasan ini. Baru kuliahnya ambil kebidanan di Institut Teknologi Sains dan Kesehatan (ITSK) Rumah Sakit dr. Soepraoen Malang, sekarang sudah semester 7," tuturnya

 

Dirinya juga menyampaikan bahwa adiknya tersebut memang suka menonton sepak bola sejak lama. "Dari dulu suka Arema adik itu. Dia selalu ceria dan tidak pernah susah," terang Irfan.

 

Terpisah, Sekretaris Desa Amadanom, Elis Feridian Vetoska, menyampaikan bahwa Sela ketika dibawa ke RSSA Malang langsung di USG dan baru diketahui ada cairan darah sekitar 500 cc di perutnya. 

 

"Setelah itu operasi, lalu sampai saat hari ini tidak sadar. Ketika Pak Jokowi kesana pun, dia belum sadar di ICU. Bahkan, saat ada Pak Presiden, saya bilang kepada tenaga medis, bahwa tolong jika ada yang menjenguk Sela jangan tanya ke Sela, tanya ke orang tuanya atau apa yang agak jauh. Karena kondisi psikis kalau orang habis trauma itu kan makin sedih," ucap Elis.


Malang Raya Terbaru