• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Malang Raya

ISNU Jatim Pecahkan Rekor Muri Lahirkan 3650 Anak Muda Kreatif Jadi Pendamping PPH

ISNU Jatim Pecahkan Rekor Muri Lahirkan 3650 Anak Muda Kreatif Jadi Pendamping PPH
ISNU Jatim saat menerima sertifikat rekor MURI. Foto: istimewa
ISNU Jatim saat menerima sertifikat rekor MURI. Foto: istimewa

Malang, NU Online Jatim

Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jawa Timur (Jatim) berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) karena melahirkan 3.650 anak muda kreatif menjadi pendamping Proses Produk Halal (PPH).


Capaian ini mendapat apresiasi dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa karena ISNU Jatim terlibat menguatkan industri halal.


H M Mas'ud Said, Ketua PW ISNU Jatim mengatakan, sebagian besar UMKM di Jatim adalah makanan minuman.


“Sebagian kosmetik, ada juga fashion. Saya katakan, dari 9,7 juta ini, rata-rata tidak punya sertifikat halal. Lebih dari 80 persen bahkan. Sehingga, kalau saya estimasi, hanya 15-20 persen bersertifikat halal," ujar kata pria yang biasa disapa Prof Mas'ud tersebut.


Padahal, menurutnya, ceruk-ceruk ekonomi pasar halal sangat potensial. Baik di Malang, Jatim, nasional maupun luar negeri. Di mana konsumen memburu industri halal.


Menurutnya, World Trade Organization juga sudah mengakui pentingnya sertifikat halal. Sebab, produk bersertifikat halal diakui kebersihan, higienis dan kesehatannya.


"Karena itu ISNU Jatim melahirkan dan melatih 3650 anak muda kreatif jadi pendamping proses produk halal (PPH). Atas keberhasilan ini, kami mendapatkan rekor MURI dan pemecahannya diseremonikan di Unisma. Saksi berasal dari MUI, Gubernur Jatim dan Bupati Malang," ungkapnya.


Selain itu, ISNU Jatim juga memecahkan rekor lain. Yakni menjadi organisasi kepemudaan Islam yang memberikan sertifikat halal terbanyak dalam satu waktu.


"Fungsi pendamping PPH adalah menjadi pembimbing. Sasarannya ibu-ibu, pedagang kecil, usaha menengah agar memperoleh sertifikat. MUI akan mengakui sertifikat halal ini yang memakai cara salf declare. Nah, pelatihan dan pendampingan sampai UMKM dapat sertifikat  halal ini gratis," tandasnya.


Prof mas’ud yakin sertifikasi halal ini akan dicari. Ke depan, ISNU Jatim bakal mendorong UMKM naik kelas lewat sertifikasi halal. Selain produksi yang berkualitas dan kemasan baik, ISNU akan membantu penguatan online system UMKM.


"Dua hal yang dibutuhkan UMKM modern saat ini. Pertama, penguatan teknologi informasi agar produknya bisa masuk pasar internasional. Kedua, pembiayaan atau finance. Untuk yang terakhir ini, kami gandeng Bank Jatim. Supaya bisa membiayai UMKM yang ingin naik kelas lewat sertifikat halal," urainya.


Penulis: Imam Kusnin Ahmad


Editor:

Malang Raya Terbaru