Batu, NU Online Jatim
Warga Jawa Timur diingatkan untuk ekstra waspada ketika mudik dengan menggunakan kendaraan. Karena terjadi peningkatan angka kecelakaan selama lebaran tahun ini.
Penegasan tersebut disampaikan Kapolda Jatim, Irjen Pol Toni Harmanto. Bahwa selama libur lebaran 2023 angka kecelakaan lalu lintas di Jatim meningkat dibandingkan tahun lalu. Peningkatan angka kecelakaan itu mencapai 10 persen.
"Tapi fatalitas kematian turun, dari 35 (tahun 2022), sampai dengan hari ini itu 21 (korban) yang meninggal dunia," katanya saat melakukan pengecekan tempat wisata di Kota Batu, Senin (24/04/2023).
Perlu diketahui bahwa hingga Senin (24/04/2023) tercatat ada 451 kejadian kecelakaan. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan pada 2022 lalu sebanyak 410 kejadian.
Meski mengalami peningkatan jumlah kecelakaan lalin. Diklaim Toni, angka kematian akibat kecelakaan selama libur lebaran mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
Sedangkan Direktur Lalu lintas Polda Jatim Kombes Pol Muhammad Taslim Chairuddin menambahkan meningkatnya angka kecelakaan itu bersamaan dengan jumlah pemudik di Jawa Timur yang juga meningkat.
"Tahun 2022 itu yang mudik 86 juta secara nasional, kalau 17,1 persen maka yang ke Jawa Timur sekitar 14,7 juta. Kalau sekarang, tahun 2023 itu 123 juta, dimana 17,1 persen atau 21,2 juta pemudik," kata Taslim.
Lebih lanjut disampaikan Taslim bahwa angka kematian disebabkan kecelakaan pada libur lebaran 2023 menurun hingga 21 persen. Angka kematian karena kecelakaan dikarenakan masyarakat mematuhi aturan lalu lintas saat berkendara.
"Nah ini yang alhamdulillah turun. Kalau gak salah turun sekitar 21 persen, itu dari sisi realita jumlah kematiannya. Harus saya katakan ini tidak terlepas dari kesadaran masyarakat untuk mau mengikuti aturan," tandas Taslim.
Pantauan di sejumlah daerah, terjadi kemacetan yang cukup parah. Seperti kepadatan yang terjadi di kawasan arteri Jombang, kecelakaan berantai yang melibatkan 8 kendaraan di tol Madiun. Demikian pula kemacetan parah di kawasan Kota Batu, kemacetan hingga 10 km di Jalan Raya Sarangan, jalur Probolinggo menuju Lumajang yang mengular hingga puluhan kilo meter, serta sejumlah kawasan lain.