• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Malang Raya

Kiai Marzuki Tekankan Pentingnya Persatuan di Abad Kedua NU

Kiai Marzuki Tekankan Pentingnya Persatuan di Abad Kedua NU
Ketua PWNU Jatim, KH Marzuki Mustamar. (Foto: NOJ/ Taufik Arrohman)
Ketua PWNU Jatim, KH Marzuki Mustamar. (Foto: NOJ/ Taufik Arrohman)

Malang, NU Online Jatim

Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim KH Marzuki Mustamar mengingatkan bahwa di momentum abad kedua NU hendaknya jangan sampai ada dikotomi antara struktural dan kultural.


“Kami berharap dan berikhtiar tentu agar NU semakin solid, ada atas, ada tengah, ada bawah, menjadi satu, jangan ada dikotomi,” ujarnya kepada NU Online Jatim, Selasa (07/02/2023).


Pengasuh Pondok Pesantren Sabilur Rosyad Gasek, Malang itu menambahkan, bahwa dikotomi antara struktural dan kultural di dalam tubuh Nahdlatul Ulama secara umum merupakan hal yang kurang pas, bahkan tidak layak dilakukan.


“Pokoknya NU, ayo bersatu padu. Kalau sudah solid, akan mudah top, membantu bangsa ini untuk membantu mensolidkan yang lain. Kami berharap masuk abad kedua NU semakin solid,” kata Kiai Marzuki.


Dirinya juga mengingatkan, bahwa Nahdlatul Ulama bukan didirikan untuk kepentingan agama saja, tetapi NU didirikan sebagai bagian dari gerakan nasional saat melawan penjajah. Oleh karenanya, ia menegaskan menjaga negara dan bangsa sama pentingnya dengan menjaga agama.


“Berislamlah, beragamalah, ber-NU-lah dengan mempunyai kesadaran utuh, bahwa menjaga negara, bangsa, dan NKRI tidak kalah penting dibanding menjaga agama itu sendiri. Itu yang tidak boleh hilang,” ucapnya.


Guna mencapai hal itu, Kiai Marzuki mengimbau Nahdliyin agar dapat meniru para wali dalam mengembangkan Islam, yakni dengan menggunakan pendekatan budaya, kultur, hingga tradisi.


“Mereka diajak berkatan, kenduren, shalawatan, bersih desa, ataupun sedekah bumi. Orang kampung senang acara begitu, diam-diam diajak baca Fatihah, diam-diam disampaikan dakwah. Berangkat dari kultur, tidak ada pemaksaan," jelasnya.


Kiai Marzuki menegaskan akan pentingnya kolaborasi dan sinergi NU dengan berbagai elemen lainnya. Dua hal itu penting dilakukan untuk saling menutupi kekurangan dan menjadi bagian dari kekuatan masing-masing.


“Jangan sampai perbedaan itu malah dikompori lalu jadi perpecahan. Terus posisikan diri sebagai Islam moderat yang penuh toleransi sesuai konsep Islam Rahmatan lil Alamin. Selain itu, penting menjaga ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathaniyah tanpa melihat suku, ras, atau agama,” tandasnya.


Malang Raya Terbaru