• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Malang Raya

Kisah Gus Niam: Karena Hizib Pemberian Ayah Dijuluki Dokter-Dukun

Kisah Gus Niam: Karena Hizib Pemberian Ayah Dijuluki Dokter-Dukun
Ketum PDNU Gus Niam. (Foto: Hilyatul Maknunah)
Ketum PDNU Gus Niam. (Foto: Hilyatul Maknunah)

Malang, NU Online Jatim

Muhammad S Niam atau Gus Niam, Ketua umum Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU), mengisahkan pengalamannya saat menjadi mahasiswa kedokteran. Ketika berangkat, dia mengaku diberi bekal oleh ayahnya, KH Masduqi Mahfudz, berupa hizib yang bisa dipakai untuk mendoakan kesembuhan untuk orang sakit.


Bekal tersebut selama beberapa waktu hanya disimpan saja oleh Gus Niam dengan baik sebagai pemberian dari orang tua. Sebab, dia berpikir dan oleh sebagian orang hal itu dianggap kontradiktif dengan ilmu kedokteran yang bersifat saintifik, berdasarkan petunjuk-petunjuk ilmiah.


"Saat itu saya masih mahasiswa yang idealis, ilmu kedokteran, kan, ilmiah, rasanya tidak masuk akal menggunakan hizib," kata Gus Niam mengawali kisah saat acara talkshow kesehatan bertajuk Doa dan Aspek Kesehatan di kanal TVNU pada Rabu (13/04/2022) malam.


Singkat cerita, saat hendak bertugas sebagai Kepala Puskesmas di Kepulauan Sapeken, Kabupaten Sumenep, dirinya harus menempuh perjalanan selama 24 jam di atas kapal yang sangat ramai penumpang, sehingga menyebabkan seorang bayi menangis berjam-jam tanpa henti.


"Tanpa pikir panjang, doa yang dibekali Abah dahulu, saya bacakan ke dalam sebuah gelas berisi air lalu saya berikan kepada bayi tersebut. Bayi itu kemudian kembali tenang," kisah Gus Niam.


Dokter spesialis bedah digestif (pencernaan) tersebut mengisahkan, setelah kejadian itu, ia kerap memberikan air doa kepada pasien setelah sebelumnya tetap melakukan prosedur medis. Pasien beragam dari mulai ibu melahirkan dengan kondisi bayi penderita hidrosefalus hingga pasien tumor dengan prosedur medis tetap dilakukan.


"Qodarullah, semua dimudahkan sampai saya punya julukan 'Terkun' alias dokter dukun dari rekan di sana," akunya.


Dokter Niam menyatakan bahwa buntut dari julukan tersebut membuat para pasien yang datang berobat kepadanya bukan sekadar ingin diperiksa lalu diberikan resep obat untuk ditebus. Melainkan juga meminta bonus air yang sudah dirapalkan doa-doa oleh dia, yang diyakini membuat pasien bisa sembuh dengan cepat.


"Pengobatan jenis apa pun pada dasarnya harus disertai dengan keyakinan kepada Allah SWT, karena kesembuhan itu dari Allah dan bisa melalui apa saja," terangnya.


Dokter yang saat ini berdinas di beberapa rumah sakit di Kota Malang tersebut menjelaskan bahwa doa tidak hanya memberikan efek yg kita yakini benar, namun juga dapat dibuktikan secara ilmiah dengan penelitian lebih lanjut tentang biomolukuler.


Gus Niam menerangkan, penelitian efek doa terhadap air pernah dilakukan oleh profesor Jepang bernama Masaru Emoto. Kesimpulannya, air yang dibacakan doa serta kalimat positif memiliki bentuk kristal yang indah saat diteliti di atas mikroskop elektron.


Sedangkan air yang dibiarkan bahkan diberikan kalimat negatif, seperti marah, caci maki dan keluhan, memiliki bentuk kristal yang berantakan. "Maka upayakan banyak berdzikir dan berpikir yang baik, apalagi saat sakit," terangnya.


Disamping doa memiliki pengaruh besar, lanjut Gus Niam, terdapat faktor lain di antaranya keterlibatan jiwa orang yang berdoa dalam nuansa doa tersebut harus dipenuhi keyakinan bahwa kesembuhan datangnya dari Allah SWT.


Malang Raya Terbaru