Malang, NU Online Jatim
Pengurus Cabang (PC) Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif NU Kabupaten Malang menggelar Halaqah Fikih Peradaban bertajuk 'Dunia Islam dan Realitas Geopolitik Global Kontemporer'. Kegiatan tersebut dipusatkan di Aula lantai 4 Gedung B, Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Sabtu (09/12/2023).
Ketua PC LP Ma'arif NU Kabupaten Malang, Dr Abdul Malik Karim Amrullah menyampaikan, gelaran Halaqah Fikih Peradaban merupakan buah kerja sama antara LP Ma'arif NU Kabupaten Malang dengan Pusat Studi Islam dan Sains (PSIS) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
"Memang, Pusat Studi Islam dan Sains UIN Malang ini punya kerja sama dengan PBNU. Kita ketahui bersama bahwa PBNU saat ini memiliki projek Halaqah Fikih Peradaban. PSI ini Pusat Studi Islam, memang kajiannya tentang Halaqah Peradaban Hadarah Al Islamiyah. PSI ini mempunyai misi untuk menginterpretasikan sains dan agama," katanya.
Dr Amka, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa pemilihan tema Halaqah Fikih Peradaban yang terselenggara sejatinya disesuaikan dengan audiens yang hadir dalam kegiatan.
"Oleh karenanya, kita pilih yang kompeten membincang tema dunia islam dan realitas geopolitik global kontemporer. Pertama kita hadirkan Katib PBNU Dr KH Abdul Moqsith Ghazali. Kedua, kita hadirkan Prof Dr Hj Mufidah Cholil, yang beliau telah malang melintang mengkaji bagaimana pemikiran-pemikiran peradaban Islam. Ketiga, kita menghadirkan Prof Sutiman,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Direktur Pascasarjana UIN Malang Prof Drs H Basri MA PhD menyambut baik kegiatan yang diselenggarakan LP Ma'arif NU Kabupaten Malang dengan penghargaan yang istimewa. Ia mengaku sangat senang karena menjadi tempat kegiatan tersebut.
“Karena menurut saya, sharing itu tidak mengenal tempat, tapi apabila lokasi yang ditempati memiliki kharisma, maka yang hadir adalah pikiran yang cerdas dan bening," ucapnya.
Di tempat yang sama, Katib PBNU KH Abdul Moqsith Ghazali mengingatkan bahwa LP Ma'arif NU memiliki tanggung jawab besar untuk terlibat agar pendidikan Nahdlatul Ulama berjalan dengan baik ke depan.
"Sehingga SDM-nya 25 tahun mendatang bisa kita panen, kalau kita mulai menanamnya sekarang. Namun, untuk menanamkan SDM yang bagus harus dikelola oleh orang yang juga bagus. Kalau LP Ma'arif NU tidak selesai dengan dirinya sendiri, lantas gimana mau ngurus orang lain. Makanya saya minta agar LP Ma'arif Malang diberi jatah untuk menggelar Halaqah Fikih Peradaban," tuturnya.
