LP Ma’arif NU Malang Gelar Workshop Deep Learning dan Kurikulum Cinta
Ahad, 11 Mei 2025 | 20:00 WIB

Foto bersama usai Workshop Deep Learning dan Kurikulum Cinta oleh LP Maarif NU Malang, Sabtu (10/05/2025). (Foto: NOJ/ Moch Miftachur Rizki)
Moch Miftachur Rizki
Kontributor
Malang, NU Online Jatim
Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU Kabupaten Malang menggelar Workshop 32 JP Implementasi Deep Learning dan Kurikulum Cinta, Ahad (10/05/2025). Kegiatan inj dipusatkan di Auditorium Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.
Sekretaris LP Ma’arif NU Malang, M Nur Hasyim, menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya kegiatan ini. Ia menjelaskan, workshop ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Malang, khususnya lembaga pendidikan di lingkungan LP Ma’arif NU.
“Acara ini diikuti kurang lebih 550 peserta dari sekitar 19 kecamatan. Padahal total ada 33 kecamatan, sehingga insyaallah akan ada batch kedua. Bahkan, pada 15 Mei nanti, kegiatan serupa juga akan digelar di Kecamatan Bululawang dengan tema dan materi yang sama,” ujarnya.
Ia menyampaikan, peserta workshop ini menggunakan biaya mandiri, namun mendapatkan fasilitas menarik, termasuk e-sertifikat 32 JP. Menurutnya, workshop ini menggunakan sistem In On, dengan satu hari tatap muka diikuti dengan pendampingan melalui grup WhatsApp.
“Para narasumber akan aktif di grup untuk membantu peserta memahami materi lebih dalam,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua LP Ma’arif NU Malang, Abdul Malik Karim Amrullah, menegaskan pentingnya kualitas lembaga pendidikan yang salah satunya diukur dari kepuasan pelanggan. Menurutnya, keberhasilan LP Ma’arif NU Malang tercermin dari peningkatan jumlah peserta Ujian Akhir Madrasah Nahdlatul Ulama (UAMNU).
“Tahun 2022, saat saya mulai menjabat, ada 339 sekolah/madrasah dengan 15 ribu peserta UAMNU. Tahun 2023 meningkat menjadi 447 sekolah dengan 18 ribu peserta. Tahun lalu, pesertanya melonjak jadi 510 sekolah dengan 23 ribu peserta,” ungkapnya.
“Tahun ini, jumlah sekolah naik jadi 530, meski jumlah peserta turun ke 21 ribu, mungkin karena PPDB agak kurang. Namun, animo terhadap UAMNU semakin membesar,” imbuh Prof Amka, sapaan akrabnya.
Menariknya, UAMNU tidak hanya diikuti sekolah di bawah naungan NU, tetapi sekolah-sekolah lain seperti dari PGRI bahkan Muhammadiyah juga ikut bergabung dalam ujian Ma’arif. “Ini membuktikan kualitas yang kami bangun. Kuantitas adalah konsekuensi dari kualitas,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Prof Amka memaparkan data akreditasi madrasah di Kabupaten Malang. Saat ini, terdapat 71 madrasah berakreditasi A, 196 madrasah akreditasi B, dan 20 madrasah akreditasi C. Namun, masih ada yang belum mengisi data akreditasi, yang menurutnya menjadi pekerjaan rumah bersama.
“LP Ma’arif Kabupaten Malang adalah yang terbaik di Jawa Timur. Kita harus tunjukkan kekompakan. Alhamdulillah, kegiatan panjenengan ini berbayar, dan dana yang terkumpul akan kami fokuskan untuk pembangunan Gedung Ma’arif,” katanya.
Tak hanya itu, LP Ma’arif juga memiliki data siswa yang putus sekolah. Saat ini, tercatat ada sekitar 92 siswa yang tidak lulus atau drop out. “Kedepan, kami sudah menyiapkan kerja sama dengan dua CSR yang akan membantu dana bagi anak-anak tidak mampu. Mungkin belum bisa mencakup satu kabupaten, tapi kita mulai dari beberapa dulu,” tandasnya.
Sebagai informasi dalam workshop ini hadir pula Ketua LP Ma’arif NU Jawa Timur, H Masdar Hilmy, serta Direktur Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, H Wahidmurni. Dalam kesempatan itu, Masdar Hilmy turut meresmikan Program Ma’arif Smart School yang digagas oleh LP Ma’arif NU Malang.
Terpopuler
1
Lafal Doa Akhir dan Awal Tahun dalam Kitab Kanzun Najah was Surur
2
Anjuran Minum Susu Putih di 1 Muharram, Ini Doa dan Maknanya
3
Khutbah Jumat: 2 Amalan yang Sangat Dianjurkan di Bulan Muharram
4
Memasuki Bulan Muharram, Ini 12 Amalan yang Hendaknya Dilaksanakan
5
Dalil dan Keutamaan Membaca Doa Akhir dan Awal Tahun
6
Khutbah Jumat: Menjadikan Muharram Pemacu Ibadah dan Laku Baik
Terkini
Lihat Semua