LPWNU Kabupaten Malang Gelar Raker dan Terima Kunjungan PCNU Sumenep

Malang, NU Online Jatim

Pengurus Cabang (PC) Lembaga Wakaf dan Pertanahan Nahdlatul Ulama (LPWNU) Kabupaten Malang menggelar Rapat Kerja (Raker) bertajuk ‘Penguatan Kelembagaan, Penataan Administrasi, Literasi Wakaf dan Sertifikasi’ di Waroeng Marisukakoi, Leses, Ngijo, Kecamatan Karang Ploso, Kabupaten Malang, Sabtu (10/08/2024). Dalam kesempatan ini, PC LWPNU Kabupaten Malang juga menerima kunjungan kerja dari PCNU Kabupaten Sumenep.

 

Ketua PC LWPNU Kabupaten Malang, H. M. Tri Waluyo, menyampaikan bahwa pada kesempatan itu, pihaknya mengadakan dua agenda, yaitu Rapat Kerja ke-3 dan menerima kunjungan dari PCNU Kabupaten Sumenep.

 

“Kami mengadakan Raker ketiga di PC LWPNU Kabupaten Malang untuk mengevaluasi, merencanakan kegiatan masa depan, serta menginput informasi dari MWC, Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW), maupun ranting dalam pelaksanaan kegiatan perwakafan mendatang. Selain itu, kunjungan ini merupakan bentuk sinergitas untuk membangun kerjasama yang baik sehingga saling melengkapi antara pengurus LWPNU di lintas kabupaten/kota," katanya saat dikonfirmasi NU Online Jatim.

 

Tri juga menjelaskan bahwa kehadiran PCNU Kabupaten Sumenep di PC LWPNU Kabupaten Malang bertujuan untuk menggali informasi mengenai cara mengelola Siwaknu agar dapat optimal.

 

"Di sana (Kabupaten Sumenep), Siwaknu hanya memiliki 4 bidang, sementara di Kabupaten Malang sudah mencapai 3.930 bidang dan mendapatkan penghargaan nasional pada saat 1 abad NU di Sidoarjo. Maka, mereka sangat perlu mencari informasi tentang apa yang dilakukan PC LWPNU Kabupaten Malang sehingga bisa mencapai keberhasilan ini dalam rangka membangun sinergitas dengan beberapa unsur,” jelasnya.

 

Tri Waluyo juga menyampaikan pesan bahwa ke depan LWPNU Kabupaten Malang harus mampu terus berkembang. Dalam menjalankan estafet kepemimpinan, setiap orang memiliki masanya masing-masing, dan setiap masa memiliki orangnya.

 

"Tentu meneruskan kegiatan yang lebih baik lagi sebagai bentuk prestas. Sehingga antara fase kepemimpinan satu dan kepemimpinan yang lain harus ada peningkatan yang lebih baik,” tandasnya.